Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memperkirakan saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. masih berpeluang tumbuh di tengah tantangan sektor ritel.
Prospek kinerja saham yang positif seiring dengan langkah efisiensi emiten bersandi saham RALS ini, sehingga mampu mendorong laba bersih pada semester I/2019.
Pada perdagangan Jumat (20/9/2019), saham RALS ditutup melemah 0,82% atau turun 10 poin pada level Rp1.210. Meski demikian, dalam sepekan terakhir saham RALS telah memberikan imbal hasil 0,83%.
Pada harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp8,59 triliun. Saham RALS saat ini diperdagangan pada price earning ratio (PER) 7,29 kali.
Di sisi kinerja keuangan, total pendapatan Ramayana memang turun 0,21% secara tahunan menjadi Rp3,49 triliun di semester I/2019. Meski demikian, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,34% secara tahunan menjadi Rp589,83 miliar pada periode yang sama.
Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, langkah efisiensi gerai yang dilakukan Ramayana menjadi katalis positif sehingga mampu mendorong laba bersih perseroan. Efisiensi gerai dilakukan dengan menutup gerai dan mengurangi luasan gerai yang memiliki kinerja kurang baik, sehingga dapat menekan beban operasional.
Baca Juga
Sementara itu, perseroan memiliki kemampuan untuk memperluas area dari segmen yang memiliki margin keuntungan lebih tinggi seperti fesyen pria yang juga merupakan kontributor mayoritas terhadap pendapatan perseroan.
Selain melakukan efisiensi terhadap gerai dengan kinerja kurang baik, RALS juga melakukan transformasi gerai melalui konsep Ramayana Prime dan lifestyle mall. Hingga 2020, perseroan akan menambah 7 lifestyle mall dengan investasi senilai Rp140 miliar.
Kedua konsep ini memiliki target konsumen kelas C, yang memiliki tingkat penghasilan lebih tinggi dibandingkan kelas C dan D yang merupakan mayoritas target pasar RALS. "Kami memperkirakan marjin laba operasi dapat meningkat didukung oleh penurunan porsi biaya operasi yang didukung oleh meningkatkan harga jual produk," katanya dikutip dari riset yang dirilis pada 10 September 2019.
Oleh karena itu, analis memperkirakan kinerja RALS masih positif ke depan. Analis merekomendasikan beli terhadap saham RALS dengan target harga Rp1.750, mencerminkan price earning ratio 16,4 kali di 2020.
Dalam riset yang dirilis pada 17 September 2019, Analis Sinarmas Sekuritas Paulina merekomendasikan investor dapat mengakumulasi saham RALS dengan target harga lebih rendah Rp1.370, mencerminkan proyeksi price earning ratio 14,9 kali dalam setahun ke depan. Peringkat ADD terutama karena penilaian yang menarik karena saham saat ini diperdagangan pada proyeksi price earning ratio 13,3 kali pada 2019, mendekati level terendahnya dalam 5 tahun terakhir.
Analis memperkirakan, penyesuaian tarif listrik dan potensi kenaikan ASP rokok membawa efek yang tidak menguntungkan bagi pendapatan segmen menengah ke bawah, sehingga berpotensi menghambat belanja ritel. Meski demikian, total bantual sosial yang tumbuh lebih tinggi sebesar 23,4% secara tahunan dalam RAPBN 2020, diharapkan dapat membantu daya beli segmen menengah ke bawah