Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Mandiri Manajemen Investasi Naik Tipis di Mei 2019

Nilai net subscription reksa dana di Mandiri Manajemen Investasi justru meningkat sepanjang Mei, kendati nilai investasi di industri reksa dana menurun.
Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Ferry I. Zen (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama Alvin Pattisahusiwa, dan Direktur S Endang Astharanti di sela-sela Market Outlook 2018, di Jakarta, Kamis (25/1)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Ferry I. Zen (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama Alvin Pattisahusiwa, dan Direktur S Endang Astharanti di sela-sela Market Outlook 2018, di Jakarta, Kamis (25/1)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Nilai net subscription reksa dana di Mandiri Manajemen Investasi justru meningkat sepanjang Mei, kendati nilai investasi di industri reksa dana menurun. Begitu juga dengan dana kelolaan perseroan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai subscriptions reksa dana turun 8,60% menjadi Rp59,02 triliun pada Mei, dibandingkan dengan bulan sebelumnya senilai Rp64,58 triliun.

Begitu pula nilai redemptions terkikis 6,88% menjadi Rp58,18 triliun pada bulan lalu, dibandingkan dengan Rp62,48 triliun pada April.

Dengan demikian, net subscription reksa dana turun ke level terendahnya sejak awal tahun menjadi Rp837,62 mliar. 

Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa menjelaskan, salah satu penyebab turunnya net subs reksa dana sepanjang Mei karena keperluan uang tunai (cash) yang meningkat menjelang libur Lebaran.

“Dilihat dari kebutuhan, kalau dilihat dari data bank seperti Mandiri dan BNI, itu juga penarikan uangnya cukup besar. Saya rasa ini wajar saja kalau net subscription turun karena kebutuhan cash meningkat,” kata Alvin kepada Bisnis.com, Kamis (13/6/2019).

Adapun melihat penurunan di industri, net subs yang dibukukan oleh Mandiri Investasi diklaim Alvin masih stabil pada Mei. 

Dirinya mengungkapkan, dari sisi total dana kelolaan Mandiri Investasi justru terjadi peningkatan tipis pada Mei menjadi sekitar Rp54,3 triliun dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp54,13 triliun. 

Adapun penopang kenaikan itu berasal dari produk reksa dana terproteksi dan reksa dana pasar uang. Sementara produk reksa dana saham tertekan karena mengikuti penurunan valuasi pasar.

“Reksa dana terproteksi yang naik paling banyak. Kebetulan pada Mei, kami meluncurkan satu reksa dana terproteksi baru. Memang tahun ini yang jatuh tempo untuk terproteksi cukup besar, jadi itu kami ganti,” imbuh Alvin.

Ke depannya, Alvin optimistis nilai net subs reksa dana bisa naik lagi melihat beberapa sentimen positif mulai kembali ke pasar seperti revisi naik rating Indonesia dari S&P menjadi BBB dari BBB-.

Selain itu, kemungkinan Bank Sentral AS (Federal Reserve) untuk menurunkan suku bunga juga diperkirakan bakal memberikan peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan BI 7-Day Repo Rate.

“Jadi, saya rasa itu akan jadi katalis positif ke depannya bagi investor untuk mulai melakukan subs[reksa dana], melihat peluang yang masih bagus baik di saham maupun obligasi,” kata Alvin. 

Adapun saat ini, Alvin memaparkan bahwa beberapa sektor yang menarik bagi Mandiri Invetasi masih berasal dari eksportir khususnya nonkomiditas. Pasalnya, perusahaan-perusahaan eksportir nonkomiditas dinilai masih bisa memanfaatkan kesempatan dari perang dagang antara AS dan China.

Selain itu, sektor perbankan dan properti juga dinilai masih berpeluang cukup baik dengan adanya peluang penurunan suku bunga.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper