Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Pergerakan Saham Garuda Indonesia (GIAA) Usai 2 Komisaris Tolak Laporan Keuangan 2018

Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. bertengger di zona merah pagi ini, Kamis (25/4/2019), usai diadakannya rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kemarin. Dalam agenda tersebut, dua komisaris perseroan keberatan dengan laporan keuangan emiten dengan kode saham GIAA itu.
Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Pikri Ilham Kurniansyah (dari kiri), Direktur Keuangan & Manajemen Resiko Fuad Rizal, dan Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal memberikan penjelasan saat paparan publik, di Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Pikri Ilham Kurniansyah (dari kiri), Direktur Keuangan & Manajemen Resiko Fuad Rizal, dan Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal memberikan penjelasan saat paparan publik, di Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. bertengger di zona merah pagi ini, Kamis (25/4/2019), usai diadakannya rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kemarin. Dalam agenda tersebut, dua komisaris perseroan keberatan dengan laporan keuangan emiten dengan kode saham GIAA itu.

 Berdasarkan data Bloomberg, saham GIAA melemah 14 poin atau 2,80% ke level Rp486 pada perdagangan Kamis (25/4/2019) pukul 09.07 WIB. Kemarin, saham perseroan juga memerah 0,99%, setelah pada perdagangan sebelumnya menguat hingga 5,65%.

Namun demikian, saham GIAA masih dalam tren menguat sepanjang tahun berjalan 2019 dengan naik hingga 63%.

Sebagai informasi, laporan keuangan 2018 GIAA telah disetujui para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (24/4/2019), di Jakarta, meskipun dengan catatan.

Catatan tersebut adalah tidak ditandatanganinya laporan keuangan 2018 oleh dua komisaris perseroan. Kedua komisaris yang memberikan catatan dessenting opinion itu ialah Chairal Tanjung dan Dony Oskaria yang tak lain adalah Komisaris perseroan yang merupakan wakil dari PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd selaku pemegang 28,08% saham di GIAA.

Usai rapat, Chairal menjelaskan bahwa keberatannya akan laporan keuangan tersebut karena perjanjian antara Mahata dan Citilink tidak dapat diakui dalam tahun buku 2018.

Pasalnya, perjanjian Mahata yang ditandatangani pada 31 Oktober 2018 tersebut, hingga tahun buku berakhir, bahkan hingga 2 April 2019 saat surat keberatan yang dilayangkan, perseroan tidak menerima satu pembayaran yang telah dilakukan oleh pihak Mahata meskipun telah terpasang satu unit alat di Citilink.

Lebih lanjut, dalam surat yang keberatan tersebut menyebutkan bahwa dalam perjanjian Mahata tidak tercantum term of payment yang jelas, bahkan hingga saat  ini masih dinegosiasikan cara pembayarannya. Menurutnya, terjadi suatu kesalahan akutansi dalam memasukan transaksi tersebut ke dalam laporan tahun buku 2018.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akutan Publik Independen Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan rekan, GIAA berbalik untung US$809,846 pada 2018. Posisi tersebut berbalik dari kerugian US$216,58 juta pada 2017.

Meskipun pada periode September 2018, perseroan masih mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$114,08 juta.  Pada 2018, GIAA kembali mencatatkan laba dengan kontribusi terbesar berasal atas pendapatan lain-lain perseroan yang berbanding jauh pada tahun sebelumnya yakni US$19,79 juta.

Pendapatan lain-lain yang dicatatkan perseroan pada 2018 merupakan transaksi senilai US$239.94 juta yang di antaranya senilai US$28 juta merupakan bagi hasil perseroan yang didapat dari PT Sriwijaya Air.

Pendapatan tersebut berasal dari hak pemasangan peralatan layanan konektivitas dan hiburan dalam pesawat dan manajamen konten antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink Indonesia yang merupakan entitas anak Garuda Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper