Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Sentimen Ini Dikabarkan Dongkrak Saham Visi Media Asia (VIVA)

Saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) ditutup bergerak menghijau pada level Rp180, naik 27 basis poin atau 17,65% pada sesi I perdagangan Rabu (20/3/2019). Adapun, kenaikan harga saham perseroan sebelumnya dikaitkan dengan upaya Pieter Tanuri dan Erick Thohir untuk masuk sebagai pemilik saham di VIVA. 
Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk Anindya Novyan Bakrie (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Erick Tohir saat RUPS PT Intermedia Capital Tbk dan PT Visi Media Asia Tbk di Jakarta, Selasa (26/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk Anindya Novyan Bakrie (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Erick Tohir saat RUPS PT Intermedia Capital Tbk dan PT Visi Media Asia Tbk di Jakarta, Selasa (26/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) ditutup bergerak menghijau pada level Rp180, naik 27 basis poin atau 17,65% pada sesi I perdagangan Rabu (20/3/2019). Adapun, kenaikan harga saham perseroan sebelumnya dikaitkan dengan upaya Pieter Tanuri dan Erick Thohir untuk masuk sebagai pemilik saham di VIVA. 

Berdasarkan data Bloomberg, saham VIVA pada penutupan perdagangan Selasa (19/3/2019) berada pada level Rp153 menguat 14 basis point atau 10,07% dibandingkandengan  perdagangan sebelumnya Senin (19/3/2019) pada level Rp139. Secara year to date, saham perseroan sudah melaju 16,79%. Nilai kapitalisasi VIVA tercatat Rp2,52 triliun. 

Naiknya harga saham perseroan sejalan dengan rencana private placement yang akan dilakukan oleh VIVA dan entitas anak usaha lainnya PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA). VIVA dapat menerbitkan 1,6 miliar lembar saham baru atau 10% dari modal yang ditempatkan. Saham baru yang diterbitkan dengan nominal Rp100 per saham. Sementara MDIA dapat menerbitkan 3,9 miliar lembar saham baru atau 10% dari modal yang ditempatkan. Saham baru yang diterbitkan dengan nominal Rp10 per saham.

Adapun, kenaikan harga saham perseroan sebelumnya dikaitkan dengan upaya Pieter Tanuri dan Erick Thohir untuk masuk sebagai pemilik saham di VIVA, sebagai bagian dari rencana untuk pengembangan bisnis stasiun televisi yang akan pada siaran olah raga dan hiburan. 

Ketika dikonfirmasi Bisnis.com, Sekretaris Perusahaan VIVA Neil R. Tobing mengatakan bahwa pemanfaatan dana hasil private placement untuk modal kerja entitas anak usaha akan lebih banyak untuk membeli dan membuat konten program.

Sekretaris Perusahaan VIVA, Neil R. Tobing mengatakan biaya modal kerja dan ekspansi  perusahaan media, paling besar bukan pada biaya infrastruktur tetapi lebih banyak biaya konten. Apalagi, imbuh dia, persaingan media saat ini cukuplah ketat,  jika tidak memperbaharui dan memproduksi konten baru, maka akan dtinggalkan oleh pemirsanya.

Dia menekankan, dalam aksi private placement, alur prosesnya juga sudah jelas bahwa pencatatan bisa dilakukan 5 hari setelah RUPSLB jika telah ada stand by buyer. Harga saham yang dilepas juga haruslah harga rata-rata tertingi selama selama 25 hari sebelum tangal pencatatan. VIVA akan menerbitkan 10% dari modal yang ditempatkan.

Hal itu sekaligus membantah kabar bahwa Pieter Tanuri berencana masuk  sebagai salah satu pemegang saham di grup media milik Bakrie ini. “Itu kan cuma 10%. Siapa yang mau beli 10% kalau pak Pieter maunya pasti pengendali, nggak hanya 10%,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (19/3/2019).

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper