Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HERO Tutup 26 Gerai, Ini Kata Analis Soal Sektor Ritel

Kebijakan efisiensi bisnis yang diambil oleh PT Hero Supermarket Tbk. dinilai analis bukanlah pertanda bahwa bisnis ritel kian meredup.
Gerai Hero supermarket/JIBI
Gerai Hero supermarket/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan efisiensi bisnis yang diambil oleh PT Hero Supermarket Tbk. dinilai analis bukanlah pertanda bahwa bisnis ritel kian meredup.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai dari kinerja makroekonomi, penjualan ritel masih menunjukkan tren positif.

Bahkan, emiten berkode saham HERO tersebut juga mencatatkan kenaikan laba bersih yang ditopang oleh kenaikan laba kotor (gross profit) meskipun pendapatan terpantau menurun.

“Walaupun pendapatan menurun, kinerja labanya mengalami kenaikan. Kalau dilihat dari kinerja fundamentalnya, belum terjadi masalah bagi HERO itu sendiri,” katanya kepada Bisnis, Minggu (13/1/2019).

Oleh karena itu, Nafan menilai, langkah efisiensi bisnis yang diambil HERO dengan menutup 26 gerai dan memberhentikan 532 karyawan merupakan langkah strategis perusahaan untuk meningkatkan efisiensi bisnis.

Selain itu, efisiensi ini dinilai juga sebagai upaya perusahaan untuk dapat menekan biaya operasional yang telah meningkat.

Nafan memaparkan, bisnis di sektor ritel ke depan masih sangat kompetitif, didukung oleh kenaikan data penjualan ritel tanah air sebesar 3,4% yoy pada November 2018 dibandingkan dengan perolehan pada bulan sebelumnya sebesar 2,88% yoy.

Selain itu, momentum tahun politik juga diperkirakan dapat mendorong tingkat konsumsi.

“Sejauh ini, menurut saya, untuk sektor ritel tahun ini masih bisa menopang kinerja pertumbuhan ekonomi nasional karena berkaitan dengan tingkat konsumsi. Jadi menurut saya untuk sektor ritel tidak ada masalah,” tuturnya.

PT Hero Supermarket Tbk. menutup 26 gerai dan merumahkan 532 karyawannya dalam rangka memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisiensi.

Tony Mampuk, Corporate Affairs GM Hero Supermarket mengungkapkan sampai dengan kuarta III/2018, emiten berkode saha HERO tersebut telah mengalami penurunan total penjualan sebesar 1,1% yoy senilai Rp9,849 triliun dari perolehan pada tahun sebelumnya senilai Rp9,961 triliun.

“Penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan pada bisnis makanan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya,” tulis Tony dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Minggu (13/1/2019).

Adapun, hingga September 2018, pendapatan bersih HERO yang dibukukan dari segmen makanan tercatat turun ke level Rp7,84 triliun, turun 6% dari posisi Rp8,34 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, penjualan segmen non-makanan HERO hingga September 2018 senilai Rp2 triliun, naik 24,22% year on year dari posisi Rp1,61 triliun.

Lebih lanjut, total gerai yang dioperasikan perseroan sampai 30 September 2018 adalah sebanyak 448 toko, terdiri dari 258 Guardian Health & Beauty, 96 Giant Ekspres, 59 Giant Ekstra, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, dan satu toko IKEA.

Bila dibandingkan dengan semester I/2018, jumlah gerai HERO memang mengalami penurunan pada paruh kedua tahun lalu.

Adapun total gerai HERO pada semester I/2018 sebanyak 447 gerai, terdiri dari 257 gerai, 99 gerai Giant Ekspres, 59 Giant Ekstra, 31 Hero Supermarket dan 1 IKEA.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper