Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dafam Property Indonesia (DFAM) Koreksi Target Laba 2018

Emiten properti PT Dafam Property Indonesia Tbk. mengoreksi target laba bersih perseroan pada tahun ini ke level Rp5 miliar—Rp6 miliar, dari target awal tahun perseroan yang sempat dipatok Rp9 miliar.
Hotel Dafam Pekanbaru/Istimewa
Hotel Dafam Pekanbaru/Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Emiten properti PT Dafam Property Indonesia Tbk. mengoreksi target laba bersih perseroan pada tahun ini ke level Rp5 miliar—Rp6 miliar, dari target awal tahun perseroan yang sempat dipatok Rp9 miliar.

Direktur Utama Dafam Property Indonesia Billy Dahlan menyampaikan perseroan memprediksi capaian pendapatan akan lebih rendah dari target awal karena salah satu proyek strategis perseroan yaitu perumahan di Batang, Jawa Tengah, akan dimundurkan proses pengerjaannya.

"Proyeksi kami mungkin sampai Rp5 miliar—Rp6 miliar [laba 2018]. Proyek Batang memang kami pending karena kami menunggu pembangunan tol Batang—Semarang. Pembangunan tol itu mundur sehingga kami pertimbangkan proyeknya mundur dulu ke tahun depan,” ungkap Billy di Balikpapan, Rabu (31/10).

Billy menyampaikan emiten dengan sandi DFAM tersebut mampu mencegah risiko penurunan laba bersih lebih dalam karena perseroan akan segera melakukan pembangunan pada proyek perumahan di Madiun, dan beberapa wilayah di sekitar kota tersebut. Selain itu, penjualan pada kuartal IV/2018 juga akan digenjot.

Jika mencapai Rp6 miliar, maka laba bersih perseroan pada tahun ini meningkat 46,7% dibandingkandengan tahun lalu di mana perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,09 miliar.

Untuk target pendapatan, DFAM memprediksi akan mencapai Rp130 miliar—Rp140 miliar sepanjang tahun ini atau minimal meningkat 11,96% dibandingkan dengan pendapatan bersih perseroan pada 2017 yang sebesar Rp116,11 miliar.

Adapun, hingga semester I/2018 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp54,79 miliar atau naik 17,03% yoy. Meski pendapatan naik dua digit, perseroan menderita rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp9,79 miliar, atau membengkak 219,51% yoy.

“Per Juni kami masih mengalami kerugian karena standar akunting PSAK. Kami banyak menjual perumahan pada tahun ini, tetapi belum serah terima sehingga di laporan keuangan tidak dapat dicatatkan sebagai laba,” jelas Billy.

Dia menyebut marketing sales perseroan per Juni 2018 mencapai Rp56 miliar, tetapi ada sekitar Rp30 miliar yang belum dapat diklaim ke dalam laba bersih.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper