Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja PT Buyung Poetra Sembada Tbk. diprediksi masih mencatatkan peningkatan pada semester kedua tahun ini. Adapun, sejumlah analis merekomendasikan beli saham emiten dengan kode HOKI tersebut.
MNC Sekuritas mencatat, pada semester pertama tahun ini HOKI berhasil mencatatkan kinerja yang cukup memuaskan. Pendapatan perseroan naik 9,11% secara year-on-year (yoy) dari Rp700,62 miliar pada semester I/2017 menjadi Rp764,46 miliar pada semester I/2018. Penjualan beras dengan merek Topikoki, HOKI, Rumah Limas, BPS, dan Belida memberikan kontribusi sebesar 68,70% terhadap penjualan.
Adapun, beras dengan label pribadi seperti Indomaret, Indogrosir, Giant, Yogya, dan HERO memberikan kontribusi sebesar 22,20% terhadap total volume penjualan. Pencapaian tersebut merefleksikan 52,22% dari estimasi MNC Sekuritas dan 48,86% dari consensus.
Pada sisi lain, beban pokok penjualan meningkat 10,38% yoy menjadi Rp655,14 miliar. Laba bersih meningkat sebesar 11,66% yoy menjadi Rp50,48 miliar. Pada tahun ini, HOKI memproyeksikan kenaikan pendapatan sebesar 10%, sedangkan laba bersih sebesar tumbuh 20%.
Pada perdagangan kemarin, saham HOKI ditutup melemah 3,55% ke posisi Rp815. Namun, harga sudah melesat hingga 135,55% sepanjang tahun berjalan 2018.
"Kami merekomendasikan beli untuk HOKI dengan target harga Rp1.140 per saham," mengutip riset MNC Sekuritas, Kamis (11/10).
Tim analis MNC Sekuritas menyakini bahwa prospek pertumbuhan HOKI pada tahun ini akan ditopang oleh bertambahnya jaringan distribusi penjualan. Adapun, salah satu risiko utama yaitu perubahan regulasi pemerintah.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan menambahkan, penjualan perseroan akan terdongkrak setelah peluncuran produk baru Super Beras Slyp 5kg berlabel Alfamart.
Dia juga melihat bahwa selisih harga beras premium antara pasar modern dan tradisional di Sumatra semakin kecil. Ke depannya, akan ada pengaruh dari pergeseran perilaku belanja masyarakat Indonesia dari pasar tradisional ke pasar modern.
"Kami meningkatkan target volume penjualan 2018 dan 2019 masing-masing menjadi 132.977 ton dan 186.150 ton naik 2,6% dan 16,1% dari estimasi kami sebelumnya. Kami juga meningkatkan target pendapatan menjadi Rp1,5 triliun dan Rp2,2 triliun, naik 2,6% dan 16,1% dari estimasi sebelumnya," jelasnya.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga meningkatkan target harga HOKI menjadi Rp1.350 per saham pada pengujung tahun ini.