Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrol Polusi Industri Dorong Penguatan Harga Baja China

Perdagangan berjangka baja konstruksi Shanghai menghijau setelah melemah pada dua sesi perdagangan sebelumnya, seiring dengan aturan kontrol polusi dari kota produsen baja teratas China yang menimbulkan kekhawatiran akan pasokan dan mendorong kenaikan harga.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan berjangka baja konstruksi Shanghai menghijau setelah melemah pada dua sesi perdagangan sebelumnya, seiring dengan aturan kontrol polusi dari kota produsen baja teratas China yang menimbulkan kekhawatiran akan pasokan dan mendorong kenaikan harga.

Pada perdagangan Rabu (18/7), harga baja rebar untuk kontrak teraktif di Shanghai Futures Exchange ditutup naik 0,4% pada posisi 3.940 yuan per ton atau setara dengan US$587.26 per ton.

Wilayah Tangshan telah memperpanjang aturan pengendalian polusi hingga 21 Juli mendatang karena ada kemungkinan kabut asap.

“Cadangan baja China diperkirakan akan menyusut karena adanya pengurangan jumlah produksi. Harga juga akan menuju semakin tinggi karena pasokan mengetat,” kata Cao Ying, analis SDIC Essence Futures, dilansir dari Reuters, Rabu (18/7/2018).

Pasar logam baja telah mengalami tekanan dalam dua sesi perdagangan terakhir yang disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan intensitas ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang semakin kuat.

Perekonomian China bertumbuh pada laju yang lebih lambat pada kuartal II/2018 karena upaya Beijing untuk menahan aktivitas utang. Sementara itu, melambatnya pertumbuhan pasar properti juga membayangi outlook untuk permintaan baja.

Harga bijih besi Dalian Commodity Exchange ditutup naik 0,3% pada posisi 465,5 yuan per ton setelah sebelumnya sempat melonjak ke posisi 469 yuan per ton. Posisi tersebut tercatat sebagai yang tertinggi sejak 2 Juli lalu.

Tambang Anglo Australia, BHP Billiton Ltd., melaporkan bahwa produksi bijih besi pada kuartal IV tahun fiskal 2018 naik 3% karena produktivitasnya membaik, menetapkan jumlah hasil produksi tahunannya di rekor terbaru untuk tahun ini.

Hasil produksi dari penambang bijih besi terbesar dunia itu naik ke 72 juta ton dalam tiga bulan hingga Juni 2018, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah 70 ton pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, data Bank ANZ menyebutkan bahwa Rio Tinto dan Vale melaporkan jumlah produksinya sudah melampaui perkiraan pasar, meningkatkan kekhawatiran bahwa pasar akan mengalami lonjakan ekspor pada kuartal depan.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper