Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu menembus ke atas level 7.000 belakangan ini. Namun demikian, analis memperkirakan momen Natal pekan depan akan membangkitkan semangat investor untuk memicu Santa Claus Rally.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,09% ke level 6.983,87 pada Jumat (20/12/2024). Namun, IHSG masih melemah 4,65% dalam sepekan perdagangan terakhir dan belum beranjak dari level di bawah 7.000.
Lesunya IHSG terjadi seiring dengan dana asing yang terus keluar dari pasar saham Indonesia. Tercatat, nilai jual bersih atau net sell asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp4,08 triliun dalam sepekan perdagangan atau dari 16 Desember 2024 sampai 20 Desember 2024.
Pekan depan, pergerakan IHSG diproyeksikan terdongkrak. Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, pelebaran negative slope pada indikator MACD masih terus berlanjut, sementara indikator Stochastic RSI sedang menuju ke oversold area.
"Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi di rentang level 6.950-7.050 pada perdagangan Senin [23/12/2024]," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dikutip Bisnis pada Minggu (22/12/2024).
Sentimen yang memengaruhinya, dari luar negeri, pasar mengantisipasi rilis data CB Consumer Confidence AS per Desember 2024 yang dijadwalkan rilis pekan depan (23/12/2024) dan diperkirakan naik ke level 113 dari level 111.7 di November 2024. Hal ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan konsumen di AS terhadap kondisi ekonomi AS cenderung terjaga.
Sementara dari domestik, pasar mengantisipasi rilis data M2 Money Supply per November 2024 sebagai acuan untuk mengetahui tingkat likuiditas perekonomian.
Tim Riset MNC Sekuritas menilai IHSG pekan depan akan mulai menguat disertai dengan munculnya volume pembelian. Posisi IHSG saat ini sedang membentuk bagian dari wave C dari wave 2.
IHSG akan rawan terkoreksi ke rentang 6.835-6.922, namun demikian tidak menutup adanya peluang penguatan dalam jangka pendek ke rentang 7.015-7.053. Tim Riset MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak di tingkat support 6.951 dan 6.843, serta resistance 7.118 dan 7.263.
Pekan depan, IHSG juga bergerak seiring dengan momentum santa claus rally. Momen tersebut merujuk kepada kondisi nilai pasar saham yang cenderung melesat selama pekan terakhir Desember hingga dua hari pertama perdagangan tahun baru. Momen ini terjadi dipicu berbagai faktor mulai dari pertimbangan pajak hingga aksi investor memborong saham dengan bonus liburan.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pada akhir tahun atau saat momen santa claus rally, secara historis terjadi peningkatan konsumsi domestik.
"Berdasarkan rotasi sektor, investor berfokus pada sektor healthcare, energi, industri dasar, infrastruktur, dan sektor non-cyclicals," ujar Nafan kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Selain itu, sektor saham peritel pun mendapatkan sentimen positif. Sebab, saat momen tersebut, terdapat periode diskon produk yang memberikan stimulus bagi masyarakat dalam berbelanja.
Dari indikator makro ekonomi, indeks keyakinan konsumen masih kuat di atas level 100. Lalu, retail sales index masih kuat di atas level 200.
"Menunjukan optimisme terhadap sektor ritel yang mengalami peningkatan," tutur Nafan.
Sementara, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi juga mengatakan pada akhir tahun atau saat momen Santa Claus Rally, ekonomi akan bergeliat. Sektor-sektor seperti ritel, pariwisata, dan perhotelan mendapat manfaat besar dari lonjakan belanja konsumen dan perjalanan liburan.
Terjadi peningkatan permintaan barang-barang konsumsi, seperti pakaian, elektronik, dan makanan, juga mendorong sektor manufaktur dan distribusi.