Bisnis.com, JAKARTA – Pengiriman jagung dan kacang kedelai bulan Mei tertekan karena ada selisih harga yang relatif besar pada perdagangan Chicago Board of Trade antara pengiriman Maret dan kontrak Mei.
Pedagang memperkirakan pengiriman jagung dan kacang kedelai berkisar antara 0-600 kontrak, bahkan sejumlah pedagang mengatakan pengiriman kedua komoditas tersebut bisa mencapai 1.000 lot.
Sementara itu untuk pengiriman perdagangan kedelai olahan berjangka pada Mei berkisar antara 0-150 kontrak. Adapun, pengiriman minyak kedelai pada Mei diperkirakan berkisar atara 300-1.500 lot.
Dilansir dari Reuters, Minggu (29/4/2018) pukul 18.24 WIB tercatat pada perdagangan CBOT harga kacang kedelai untuk pengiriman 18 Mei menguat 17,5 poin atau 1,67% menjadi US$1.045,50 sen per bushel.
Untuk harga jagung juga naik 4,50 poin atau 1,15% US$390,5 sen per bushel. Sementara itu, harga minyak kedelai turun 0,27 poin atau 0,88% US$30,54 sen per bushel.
Sejumlah analis dari Reuters mengatakan, fakta bahwa selisih harga yang jauh harus membatasi pengiriman dengan mendorong perusahaan komersial untuk memperkuat posisi mereka.
Selama masa kontrak, yang biasanya berakhir dalam dua hingga tiga minggu, pasar berjangka bekerja seperti pasar uang.
Perusahaan yang memegang posisi jangka pendek akan meminta untuk segera mengirimkan komoditas fisik. Sementara itu, pedagang dengan kontrak terlama harus menerima pengiriman tersebut.
Pedagang harus memperhatikan pengiriman dengan hati-hati. Pengiriman dalam jumlah besar cenderung bisa menekan harga untuk kontrak terdekat, namun jika pengiriman dilakukan dalam jumlah sedikit bisa mendorong harga.