Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas Suspensi, Saham BTEL Masih Tidur di Gocap

Saham Bakrie Telecom (BTEL), yang telah dilepas dari suspensi perdagangan oleh otoritas bursa, posisinya masih tertidur di harga gocap.
Bakrie Telecom. /Bisnis.com
Bakrie Telecom. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham Bakrie Telecom (BTEL), yang telah dilepas dari suspensi perdagangan oleh otoritas bursa, posisinya masih tertidur di harga gocap.

Saham ini telah jatuh ke level 50 per lembar sejak Desember 2012 dan mengalami suspensi cukup lama dengan beberapa kali perpanjangan penghentian sementara transaksi saham, setidaknya sejak Juli 2017.

Kemarin, Senin (13/11) Bursa Efek Indonesia mengumumkan pencabutan penghentian sementara saham Bakrie Telecom karena telah memenuhi kewajibannya.

Bursa Efek Indonesia dalam suratnya mengumumkan, mempertimbangkan bahwa BTEL telah memenuhi kewajiban annual listing fee dan kewajiban atas sanksi yang dikenakan, maka bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek saham BTEL di pasar reguler dan pasar tunai mulai 13 November 2017 sejak sesi I perdagangan.

Saham BTEL pada masanya sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di harga 460 pada Oktober 2007, dari harga IPO sekitar 110 pada Februari 2006.

PT Bakrie Telecom Tbk (BTel) adalah penyedia jaringan telekomunikasi nirkabel. Didirikan dengan nama PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo) pada 1993, BTEL meluncurkan Esia dengan memanfaatkan teknologi CDMA 2000-1x di Jakarta, Jawa Barat, dan wilayah Banten pada akhir tahun 2003.

BTel menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 2006. Setelah mendapat lisensi untuk menyediakan layanan telekomunikasi nirkabel tidak bergerak nasional, BTel mulai mengembangkan bisnisnya secara nasional pada 2007. BTel telah mengakuisisi lebih dari 8 juta pelanggan di 64 kota di seluruh Indonesia.

Berikut ini tabel pergerakan harga saham BTEL sepanjang masa :

Lepas Suspensi, Saham BTEL Masih Tidur di Gocap

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper