Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Felda Global Ventures, Martua Sitorus Bakal Miliki BWPT?

Perusahaan investasi milik konglomerat Martua Sitorus dikabarkan bakal membeli saham perusahaan perkebunan sawit asal Malaysia, Felda Global Ventures, yang baru saja mengakuisisi 37% saham PT Eagle High Plantations Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan investasi milik konglomerat Martua Sitorus dikabarkan bakal membeli saham perusahaan perkebunan sawit asal Malaysia, Felda Global Ventures.

Martua Sitorus merupakan co-founder Wilmar International Ltd. Mengutip Globe Asia, Martua Sitorus merupakan orang terkaya ke-16 di Indonesia setelah program amnesti pajak dengan total kekayaan sebesar US$3,8 miliar atau setara Rp50,54 triliun dengan asumsi kurs Rp13.300 per dolar AS.

Seperti dikutip dari The Star Malaysia, Federal Land Development Authority (FELDA) sebagai induk Felda Global Ventures Holding Bhd. (FGV) sedang berupaya untuk mendapat tingkat imbal hasil (return) yang lebih tinggi dari lahan yang saat ini disewakan kepada FGV.

Sumber The Star menuturkan FGV akan kedatangan pemegang saham baru, yakni perusahaan investasi yang dimiliki oleh pendiri Wilmar International Martua Sitorus.

"Mitra strategis bisa mengakuisisi saham atau menginjeksi aset perkebunan ke dalam FGV. Opsi penambahan aset kemungkinan lebih cocok untuk FGV karena perusahaan butuh lahan kebun cadangan untuk operasi upstream apabila Felda mengambil kembali lahannya," tutur sumber The Star, Sabtu (29/4/2017).

Saat ini, sekitar 335.000 hektare dari 850.000 hektare landbank Felda digarap oleh FGV melalui perjanjian penyewaan lahan (land lease agreement/LLA) yang disepakati sejak 2012.

Mengutip Bloomberg, eksekutif FGV mengungkapkan perusahaan bakal mengeluarkan pernyataan resmi terkait kabar tersebut.

AKUISISI BWPT

Belum lama ini, FIC Properti Sdn Bhd (FICP), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh The Federal Land Development Authority (Felda), juga telah resmi menguasai 37% saham emiten perkebunan sawit PT Eagle High Plantation Tbk.

Transaksi akuisisi 37% saham emiten berkode saham BWPT ini dari Grup Rajawali itu dirampungkan pada Selasa (18/4/2017) melalui transaksi crossing 11,67 miliar lembar saham senilai Rp6,7 triliun.

Dengan transaksi tersebut, Grup Rajawali telah menyelesaikan transfer 37% saham dalam BWPT sehingga kepemilikan PT Rajawali Capital Indonesia menyusut menjadi 37,06%.

Satrio Tjai, Managing Director Rajawali Group, mengatakan kedua belah pihak berharap kemitraan tersebut bakal semakib mempererat hubungan bilateral yang kuat antara Malaysia dan Indonesia. Utamanya, untuk memajukan dan menggerakkan agenda Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) yang didirikan oleh kedua negara.

"Investasi strategis ini menunjukkan komitmen yang kuat dan kepercayaan Felda terhadap prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan datang," tulisnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/4/2017).

Melalui akuisisi tersebut, Felda dan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam asosiasinya membidik terobosan di pasar domestik Indonesia. Pasalnya, FELDA akan memiliki akses lebih dari 320.000 hektare lahan di Indonesia, termasuk lebih dari 125.000 hektare yang telah ditanami tanaman sawit inti (nucleus).

"Kemitraan ini juga akan mempercepat komitmen Eagle High Plantation untuk memperoleh sertifikasi standar usaha keberlanjutan dalam waktu 18 bulan ke depan," pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper