LOGAM MULIA: Dolar Menguat, Emas dan Perak Melemah

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas Comex melemah pada perdagangan sore ini (Rabu, 30/11/2016), sejalan dengan menguatnya laju dolar AS didukung oleh sejumlah data ekonomi yang positif. 

Harga emas Comex kontrak Februari 2017 melemah 0,22% atau 2,60 poin ke US$1.188,20 per ounce pada pukul 15.09 WIB, setelah dibuka turun tipis 0,01% atau 0,10 poin di  US$1.190,70 per ounce.

Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,26% atau 0,260 poin ke level 101,190 setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,04% atau 0,040 poin di posisi 100,970.

Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga meningkat 3,2% dibandingkan kuartal sebelumnya. Ekonomi AS pada kuartal ketiga tumbuh lebih cepat dari yang sebelumnya diperkirakan ditopang oleh kuatnya belanja konsumen serta lonjakan pada ekspor kacang kedelai.

Data-data tersebut, diiringi oleh inflasi yang mendekati target bank sentral, akan memperkuat alasan bagi para pembuat kebijakan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan pada bulan Desember untuk pertama kalinya tahun ini.

“Kemungkinan kenaikan suku bunga AS telah sangat menguat sejak awal November, bahkan sebelum warga Amerika memilih kandidat dari partai Republik Donald Trump sebagai Presiden,” ujar anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, seperti dilansir Reuters hari ini.  

Pasar saat ini memantau berlangsungnya pertemuan OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) yang dapat menentukan arah gerak harga minyak dan emas.

Menurut Analis INTL FCStone, Edward Meir, kegagalan OPEC untuk menyepakati pemangkasan produksi yang kredibel dapat menyebabkan harga minyak turun tajam serta menyeret emas bersamanya.

Sejalan dengan emas, harga perak kontrak Maret 2017 turun tipis 0,03% atau 0,005 poin ke US$16,735 per ounce pada pukul 15.09 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,30% atau 0,050 poin di posisi 16,690.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Sumber: Bloomberg