Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Saham ACES di Tengah Daya Beli Lesu hingga Persaingan Ketat

Mirae Asset menurunkan target harga saham ACES akibat daya beli lesu dan persaingan ketat.
Karyawan melayani pengunjung di gerai AZKO di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/5/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung di gerai AZKO di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/5/2025). Bisnis/Abdurachman
Ringkasan Berita
  • Mirae Asset Sekuritas Indonesia menurunkan target harga saham ACES karena melemahnya daya beli dan ketatnya persaingan di industri ritel.
  • ACES mencatatkan pertumbuhan penjualan 3,24% YoY pada paruh pertama 2025, namun laba turun 19,92% YoY akibat beban operasional yang meningkat.
  • Analis merekomendasikan trading buy untuk saham ACES dengan target harga Rp550 per lembar, mencerminkan potensi kenaikan 20,61% dari harga saat ini.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Dihadapkan pada tantangan melemahnya daya beli dan ketatnya persaingan di industri ritel, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menurunkan target harga saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES).

Sepanjang paruh pertama 2025, ACES membukukan penjualan yang bertumbuh 3,24% YoY menjadi Rp4,26 triliun pada paruh pertama 2025, dari Rp4,13 triliun pada periode yang sama 2024.

Berdasarkan produk, penjualan ACES bertumbuh hampir di seluruh segmen. Pada segmen produk perbaikan rumah, ACES mampu membukukan penjualan senilai Rp2,19 triliun pada semester I/2025, naik dari Rp2,14 triliun pada periode yang sama 2024.

Begitu juga pada segmen produk gaya hidup yang mencatatkan penjualan senilai Rp1,88 triliun, dan produk permainan senilai Rp190,10 miliar pada periode Januari–Juni 2025.

Hanya saja, ACES mencatatkan laba sebesar Rp292,86 miliar pada semester I/2025, turun 19,92% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp365,76 miliar.

Analis Mirae Asset Sekuritas Abyan Habib Yuntoharjo menerangkan, pertumbuhan penjualan ACES pada paruh pertama 2025 lebih disebabkan oleh ekspansi pembukaan gerai baru, yang memberikan kontribusi sekitar 6% terhadap pendapatan.

Meskipun mengalami kenaikan pendapatan, same store sales growth (SSSG) ACES masih negatif, di level 2,9%. 

Selain itu, sepanjang paruh pertama 2025, beban operasional ACES tumbuh lebih cepat dibandingkan penjualan yang berhasil dibukukan perseroan. Hal itu diakibatkan oleh ekspansi gerai yang dilakukan oleh ACES, sehingga laba operasional paruh pertama 2025 turun 35,5% YoY menjadi Rp259 miliar.

"Tekanan biaya datang dari sewa, gaji, distribusi, dan A&P, meski sebagian tertahan oleh pendapatan operasional lainnya," tulisnya dalam riset yang dipublikasikan Selasa (19/8/2025).

Abyan memprediksi, earnings per share ACES pada 2025 akan susut 21,8% karena SSSG yang melemah dan margin kotor di level 45–46%. Namun, pertumbuhan pendapatan ACES akan lebih ditopang oleh pembukaan 25–30 gerai, dengan penutupan gerai sebanyak 17–19 gerai pada tahun ini.

Dalam earning call Mirae Asset dengan ACES, pengelola AZKO itu disebut akan melakukan penambahan gerai di kota-kota lapis kedua dan lapis ketiga. Sebaliknya, penutupan gerai akan dilakukan di kawasan Jakarta, terutama kepada toko-toko yang dinilai tidak produktif.

Bahkan, manajemen ACES juga merevisi pendapatan mereka dalam tahun penuh 2025. Sebelumnya, ACES menargetkan pertumbuhan pendapatan di level mid single digitDengan pertumbuhan pendapatan sekitar 3,24%, ACES merevisi target pendapatan mereka menjadi mid to low single digit sepanjang 2025.

Selain itu, rencana kembalinya Ace Hardware ke Indonesia melalui Grup MAP dinilai bakal berpotensi menekan posisi ACES di pasar ritel Tanah Air. Analis Mirae Asset merekomendasikan trading buy untuk saham ACES dengan target harga Rp550 per lembar. Target harga itu mencerminkan potensi kenaikan 20,61% dari harga ACES hari ini Rp456 per lembar.

"Kami menurunkan rekomendasi ACES, setelah hasil paruh pertama 2025 yang lemah dan outlook yang hati-hati. Selain itu, permintaan tetap lesu, sementara persaingan meningkat dari MDIY, ACE AS lewat Grup MAP, dan impor e-commerce," tambahnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro