Bisnis.com, JAKARTA--Konversi utang menjadi saham PT Bumi Resources Tbk. akan dikantongi oleh kreditur pada paruh pertama 2017, menyusul resminya putusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Direktur & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava menuturkan PKPU secara resmi telah meratifikasi hasil pemungutan suara kreditur terkait restrukturisasi utang yang digelar pada 9 November 2016.
Menurut dia, kuasa hukum BUMI baru saja dikonfirmasi melalui telepon, bahwa PKPU saat ini telah meratifikasi pengambilan suara dan perjanjian utang dieksekusi pada 9 November. Rincian formal diharapkan terbit 30 November.
"Konversi utang menjadi saham kami harapkan sekitar semester I/2017," ujarnya melalui pesan singkat kepada Bisnis.com, Senin (28/11/2016).
Pada Senin (28/11/2016) merupakan tenggat waktu keputusan resmi PKPU yang menugaskan pelaksanaan restrukturisasi utang melalui tukar guling menjadi saham (debt to equity conversion). Perseroan menghitung ekuitas bersih US$4,6 miliar dari valuasi internal.
PKPU Bumi Resources berkali-kali molor. Sebelumnya, PKPU dijadwalkan digelar pada Juni, September, dan Oktober 2016. Akhirnya, PKPU berhasil dikantongi oleh emiten batu bara milik Grup Bakrie tersebut.
Restrukturisasi utang BUMI menghasilkan konversi menjadi saham Rp926,16 per lembar. Jumlah kreditur yang mengajukan tagihan sebanyak 207 pihak dengan nilai Rp135,78 triliun.
Di dalam kesepakatan perdamaian, salah satu bentuk restrukturisasi utang adalah dengan konversi menjadi saham dan penerbitan mandatory convertible bonds (MCB) dengan jangka waktu tujuh tahun. Tidak ada utang bunga yang akan dikonversi menjadi saham perseroan.
Dia menyebutkan, MCB hanya dapat dikonversikan menjadi saham BUMI dan tidak dibayarkan secara tunai. Pemegang saham lama akan memiliki 55,7% kepemilikan BUMI, sehingga dampak dilusi dari penerbitan saham tersebut diperkirakan mencapai 44,3%.
Penerbitan saham baru melalui mekanisme rights issue akan dilakukan maksimum pada 30 Juni 2017. Seluruh pokok utang BUMI akan dikonversi menjadi saham perseroan pada harga konversi yang berlaku pada tanggal jatuh tempo obligasi wajib konversi (MCB) tersebut.
Manajemen BUMI juga berencana menerbitkan management share option plan (MSOP) dengan nilai US$25 juta maksimum 30 Juni 2016. MSOP tersebut akan dikonversi menggunakan harga yang sama dengan kreditur lain senilai Rp926,16 per lembar.
Struktur pemegang saham setelah skema perdamaian terdiri dari CIC (22,6%), 2016 Senior Notes (4,6%), 2017 Senior Notes (10,6%), CS Facility 1 (2%), UBS Facility (0,8%), Axis Bank Facility (0,8%), DB Facility (0,7%), RBI Facility (1,2%), CS Facility 2 (1,6%), publik (55,2%).
Jumlah saham setelah restrukturisasi utang mencapai 65,73 miliar lembar dari sebelumnya 36,62 miliar lembar. Saham baru yang diterbitkan dari hasil konversi utang mencapai 29,1 miliar lembar.
Manajemen BUMI juga kembali berencana untuk menerbitkan surat utang new senior secured facility dan notes 2021, dengan hak lenders memilih terhadap kedua emisi tersebut. Masing-masing fasilitas akan dipecah menjadi tranche A dan tranche B.
Perseroan juga akan menerbitkan contigent value rights (CVR) senilai US$100 juta kepada kreditur new senior secured dengan tenor 5 tahun. Pemicu penyelesaian atas CVR akan dilakukan apabila harga acuan batu bara lebih tinggi dari US$70 per ton selama 18 bulan berturut-turut.
Manajemen BUMI akan mendistribusikan CVR tersebut secara prorata. Jika pemicu terjadi, maka akan ditambahkan ke pokok yang masih terutang dan dibayarkan setelah tranche A dan tranche B.
Adapun, dari keseluruhan kreditur separatis yang telah terverifikasi dengan total piutang sebesar Rp52,51 triliun, terdapat lima kreditur separatis terverifikasi yang tidak hadir dengan total piutang Rp4,3 triliun.
Mereka adalah Barclays Bank Plc., sebagai pemegang notes 2016 dengan total piutang Rp0,02 triliun, Barclays Bank Plc., sebagai pemegang notes 2017 dengan total piutang Rp0,12 triliun, dan Raiffeisen Bank International (RBI) AG, Singapore Branch dengan total Rp1,24 triliun.
Kemudian, pemegang notes 2016 yang diwakili oleh BONY sebagai wali amanat dengan total Rp0,97 triliun. Serta, pemegang notes 2017 yang diwakili oleh BONY sebagai wali amanat dengan total Rp1,96 triliun.
Selanjutnya, dari total 143 kreditur konkruen yang telah terverifikasi dengan total piutang Rp45,02 triliun, terdapat satu kreditur konkruen terverifikasi yang tidak hadir. Enercoal Convertible Bonds yang diwakili oleh Madison Pacific Trust Limited., sebagai wali amanat dengan total Rp5,75 triliun.
Pada perdagangan saham Senin (28/11/2016), saham BUMI ditutup naik 3,55% sebesar 10 poin ke level Rp292 per lembar. Imbal hasil saham BUMI mencapai 484% year-to-date dengan kapitalisasi pasar Rp10,69 triliun.