Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambil Alih RS Siloam, CVC dan Lippo Karawaci Sepakati Transaksi Rp2,2 Triliun

CVC, sebuah kelompok usaha ekuitas global, dan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mengumumkan transaksi ekuitas sebesar Rp2,2 triliun.CVC akan berinvestasi 15% di PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam) dengan membeli saham dari LPKR dan Ciptadana, dan dengan berpartisipasi dalam rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) yang akan dilakukan Siloam.

Bisnis.com, JAKARTA-- CVC, sebuah kelompok usaha ekuitas global, dan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mengumumkan transaksi ekuitas sebesar Rp2,2 triliun.

CVC akan berinvestasi 15% di PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam) dengan membeli saham dari LPKR dan Ciptadana, dan dengan berpartisipasi dalam rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) yang akan dilakukan Siloam.

Siloam telah menyampaikan surat ke Otoritas Jasa Keuangan di Indonesia (OJK) dan proses untuk seluruh transaksi PUT ini akan selesai pada Desember 2016. Penyampaian surat kepada OJK merupakan proses formal awal untuk mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham serta badan otoritas atas rencana PUT Siloam.

LPKR akan menggunakan sebagian besar dana hasil penjualan saham lama tersebut untuk memperluas jaringan rumah sakit Siloam dan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas yang ditawarkan sesuai porsi sahamnya dalam PUT Siloam.  LPKR bermaksud untuk terus menjadi pemegang saham mayoritas jangka panjang di Siloam dimana Siloam akan terus memperkuat dan mengembangkan posisinya sebagai pemimpin di pasar layanan kesehatan Indonesia.

Dana yang diperoleh dari PUT akan digunakan Siloam terutama untuk membiayai ekspansi proyek rumah sakit dan modal kerja.

Investasi di Siloam ini merupakan kemitraan ketiga antara Grup Lippo dengan CVC, termasuk kesuksesan investasi bersama di PT Matahari Department Store, Tbk ("MDS") di tahun 2010 dan PT Link Net, Tbk ("LINK") di tahun 2011. Nilai perusahaan MDS dan LINK naik empat kali lipat pada saat kedua perusahaan tersebut melakukan penawaran umum internasionalnya, masing-masing pada Maret 2013 dan November 2014.

Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR menyatakan pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas dan memperkuat jaringan rumah sakit Siloam secara nasional.

"Kemitraan dengan CVC akan mewujudkan cita-cita ini menjadi kenyataan lebih cepat dan lebih pasti. Pada saat yang bersamaan, transaksi ini akan meningkatkan jumlah saham Siloam yang beredar sehingga akan memperluas basis pemegang saham Siloam, terutama akan meningkatkan likuiditas saham Siloam. Saya gembira melihat kuatnya minat terhadap Siloam dimana Siloam terus memperluas jaringan rumah sakitnya secara nasional," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (29/8/2016).

Direktur Keuangan Siloam Budi Legowo, menyatakan, "Kami memiliki banyak rencana untuk memperkuat dasar pertumbuhan serta meningkatkan produktivitas, efisiensi dan pendapatan perusahaan. Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk berinvestasi di sektor layanan kesehatan berkualitas di Indonesia yang permintaannya terus berkembang tetapi belum terpenuhi. Siloam akan berada pada posisi yang baik untuk berkembang dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan tersebut di masa yang akan datang."

Sigit Prasetya, Managing Partner dan Co-head wilayah Asia CVC menyatakan Grup Lippo telah sukses membangun bisnis berskala besar dengan tim manajemen yang sangat handal. Baik Grup Lippo dan Siloam berkomitmen untuk mengembangkan jaringan layanan kesehatan berkelas dunia di Indonesia, memberikan layanan ke semua lapisan di masyarakat.

"Kami percaya Siloam berada di posisi yang sangat baik untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas di Indonesia dengan terus membangun jaringan rumah sakit dalam skala dan lingkup yang tak tertandingi di seluruh Indonesia. Kami merasa terhormat memiliki kesempatan untuk bermitra dengan Grup Lippo serta berkontribusi untuk  pertumbuhan layanan kesehatan di Indonesia."

CVC adalah sebuah perusahaan private equity global dan penasihat investasi terkemuka dengan jaringan 24 kantor di seluruh Eropa, Asia dan Amerika Serikat. Sampai saat ini, CVC telah mendapatkan kepercayaan untuk mengelola dana sebesar US$85 miliar dari beberapa investor di Eropa dan Asia di sektor ekuitas, kredit dan dana pertumbuhan.

CVC Funds telah menginvestasikan dananya di lebih dari 300 investasi private equity dalam berbagai industri dan negara-negara di seluruh dunia termasuk lebih dari 50 perusahaan di Asia Pasifik. Di Indonesia, CVC Funds telah melakukan 4 investasi di berbagai bisnis terkemuka sejak 2010 yaitu Matahari Department Store, Link Net, MAP Active dan Softex. CVC Funds memiliki reputasi sukses dalam berinvestasi di sektor layanan kesehatan secara global, seperti Affinity Health, kelompok rumah sakit swasta terbesar di Australia; Capio Sanidad, operator rumah sakit swasta terkemuka di Spanyol; General Healthcare Group di Inggris, dan IDC, operator rumah sakit swasta di Spanyol.

LPKR adalah perusahaan properti terbuka yang terbesar di Indonesia berdasarkan Total Aset dan Total Pendapatan, serta didukung oleh  landbank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat. Divisi usaha LPKR meliputi Residensial/Township, Mal Ritel, Hospitals, Hotels and Manajemen Aset. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar Rp26.5 triliun atau USD2 miliar pada 15 Agustus 2016.
 
Siloam adalah kelompok rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dengan pendapatan tahunan lebih dari Rp5 triliun yang mengelola 23 rumah sakit, 16 klinik di 17 kota di seluruh Indonesia, dengan 5.100 kapasitas tempat tidur serta didukung oleh lebih dari 1.900 spesialis dan dokter umum serta lebih dari 7.000 perawat dan staf pendukung. Siloam juga merupakan rumah sakit yang pertama di Indonesia yang diakreditasi oleh JCI dan beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Frost & Sullivan untuk “Indonesia’s Healthcare Service Provider of the Year". Siloam terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan ticker "SILO" dengan kapitalisasi pasar Rp11,7 triliun atau USD 886 juta pada 15 Agustus 2016.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper