Bisnis.com, JAKARTA—PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. pada semester I/2016 membukukan penjualan bersih mencapai Rp3,97 triliun, raihan itu ditopang lini usaha distribusi yang berkontribusi sekitar 71%.
Adapun penjualan emiten distribusi bahan bangunan, produk kimia dan consumer goods pada semester pertama 2016 tersebut bertumbuh sekitar 10,5% dibandingkan dengan raihan pada periode yang sama tahun lalu Rp3,59 triliun. Sementara itu, lini usaha ritel moderen berkontribusi 29% terhadap pendapatan konsolidasian.
Idrus Widjajakusuma, Corporate Secretary Catur Sentorsa Adiprana, mengatakan target penjualan emiten bersandi CSAP itu untuk tahun ini adalah Rp8,5 triliun dengan laba bersih yang dibidik sebesar Rp106 miliar. Artinya, hingga paruh pertama tahun ini perseroan baru merealisasikan sekitar 46,7% dari total target pendapatan.
Adapun untuk laba bersih, perseroan pada semester pertama 2016 baru membukukan Rp35 miliar atau setara 33,01% dari target yang dibidik sepanjang tahun. Raihan laba itu meningkat sekitar 65,7% dari raihan pada kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp23 miliar.
Di sisi lain, Idrus pun menyebut current ratio dan bearing debt pihaknya pada paruh pertama tahun ini semakin membaik. Current ratio CSAP mengalami perbaikan dari 1,1 kali pada semester I/2015 menjadi 1,3 kali pada enam bulan pertama tahun ini. Sementara interest bearing debt mengalami penurunan dari 1,2 kali pada paruh pertama tahun lalu menjadi hanya 0,5 kali tahun ini.
“Hal ini dikarenakan masuknya dana hasil dari right issue pada akhir Juni yang direncanakan sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan unit usaha ritel moderen Mitra10 ke depan,” ujarnya akhir pekan lalu.
Sebelumnya, perseroan melakukan penambahan modal melalui HMETD dengan total dana yang didapat sebesar Rp492 miliar. Sekitar 80% dari dana tersebut akan digunakan untuk program ekspansi toko Mitra10, dengan cara melalui peningkatan modal pada anak usaha PT Catur Mitra Sejati Sentosa yang 99.82% sahamnya dimiliki CSAP.
Di sisi lain, Idrus masih optimistis pihakya dapat membukukan target kinerja tahun ini. Menurut dia, hal itu tak terlepas dari membaiknya iklim perekonomian saat ini yang akan memberikan dampak pertumbuhan pada penjualan perseroan.
Optimisme Idrus bukan tanpa alasan, hal itu terlihat dari kinerja sepanjang semester I/2016. Pada periode tersebut, perseroan pun mengalami perbaikan gross profit margin menjadi 14,2% dari i 13.4% pada tahun lalu. Hal itu pada akhirnya mendorong kenaikan EBITDA dari 2.9% pada semester pertama tahun lalu menjadi 3.4% pada periode yang sama tahun ini.
Diakui Idrus, pihaknya akan terus meningkatkan pertumbuhan dengan memperkuat kinerja lini usaha distribusi khususnya bahan bangunan. Hal itu seiring dengan tingginya kebutuhan akan bahan bangunan untuk renovasi rumah, dan optimisme di industri properti yang diperkirakan akan meningkat.