Bisnis.com, YOGYAKARTA --- Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan investasi pasar modal syariah tumbuh 10-15 persen pada 2016 seiring terus meningkatnya minat masyarakat berinvestasi.
"Kami targetkan 10-15 persen, itu sudah cukup bagus untuk DIY," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY, Irfan Noor Roza di Yogyakarta, Selasa (10/11/2015).
Menurut Irfan, minat masyarakat Yogyakarta semakin meningkat setelah Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai investasi syariah.
"Fatwa DSN MUI cukup berpengaruh dan memantapkan masyarakat untuk tidak ragu lagi memilih pasar modal sebagai wahana investasinya," kata dia.
Dengan demikian, menurut Irfan, apabila disertai edukasi serta sosialisasi yang memadai dan berkesinambungan, maka potensi pertumbuhan pasar modal syariah sangat besar di Yogyakarta.
Menurut dia, sosialisasi mengenai literasi pasar modal syariah akan lebih digencarkan dengan melibatkan kalangan pondok pesantren (ponpes) di Yogyakarta.
Ia mengatakan hingga saat ini dari sekitar 11.800 investor pasar modal di DIY sekitar 40 persen merupakan investor syariah.
Hingga saat ini terdapat 300 saham syariah yang telah terseleksi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan masuk dalam daftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di BEI.
"Sudah ada pilihan yang mengacu prinsip syariah, investor tinggal memilih mana produk yang halal," kata dia.
YOGYAKARTA: Investasi Pasar Modal Syariah Ditargetkan Naik 15%
Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan investasi pasar modal syariah tumbuh 10-15 persen pada 2016 seiring terus meningkatnya minat masyarakat berinvestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu