Bisnis.com, JAKARTA--Emiten konstruksi pelat merah membidik perolehan laba bersih secara keseluruhan sepanjang tahun ini mencapai Rp2,97 triliun atau melonjak 57,6% dibandingkan tahun lalu Rp1,88 triliun.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Senin (26/1/2015), empat kontraktor badan usaha milik negara (BUMN) membidik perolehan pendapatan usaha pada tahun ini sebesar Rp75,86 triliun, melonjak 39,83% dibandingkan tahun lalu Rp54,25 triliun.
Pertumbuhan target laba bersih tertinggi diproyeksikan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. hingga mencapai 136,65%. Tahun ini, emiten berkode saham WSKT membidik perolehan laba bersih Rp1,04 triliun dari target tahun lalu Rp442 miliar.
Target tersebut dapat terealisasi apabila rencana penyertaan modal negara (PMN) melalui mekanisme penerbitan saham baru (right issue) dapat terlaksana. Namun, bila tidak menggelar right issue, WSKT memproyeksikan laba bersih mencapai Rp650 miliar.
Begitu pula dengan target pendapatan, WSKT memiliki pertumbuhan target paling tinggi dibandingkan dengan emiten konstruksi BUMN lainnya. WSKT memproyeksikan pendapatan melonjak 66,84% menjadi Rp19,68 triliun dari sebelumnya Rp11,8 triliun.
Pada posisi kedua, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 40,38%. PTPP memproyeksikan perolehan laba bersih pada tahun ini menjadi Rp730 miliar dari sebelumnya Rp520 miliar.
Pendapatan yang dibidik PTPP pada tahun ini diproyeksikan mencapai Rp21,62 triliun, melonjak 35,13% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp16 triliun.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menempati posisi ketiga dengan target perolehan laba bersih melonjak sebesar 33,47%. ADHI membidik raihan laba bersih menjadi Rp430,2 miliar dari sebelumnya Rp322,32 miliar.
Sementara target pendapatan ADHI dipatok sebesar Rp13,26 triliun, mengalami lonjakan 43,24% dibandingkan dengan periode 2014 yang mencapai Rp9,25 triliun.
Adapun pada posisi buncit, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membidik perolehan laba bersih pada tahun ini sebesar Rp765 miliar. Target tersebut meningkat 27,29% dibandingkan dengan proyeksi tahun lalu Rp601 miliar.
Manajemen WIKA membidik pendapatan usaha pada tahun ini dapat tumbuh 23,84% menjadi Rp21,3 triliun dibandingkan target periode setahun lalu yang mencapai Rp17,2 triliun.