Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Sekar Laut Tbk tengah diawasi Bursa Efek Indonesia setelah masuk dalam daftar unusual market activity, alias UMA, lantaran harga sahamnya turun di luar kebiasaan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan telah meminta konfirmasi kepada Sekar Laut (SKLT) pada 3 Desember. Namun, hingga saat ini perseroan belum memberikan jawaban atas pertanyaan bursa.
Harga saham SKLT turun 64,53% dalam periode 8 September hingga hari ini. Pada perdagangan hari ini, saham perseroan ditutup di level Rp250.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dan Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI Eko Siswanto menyatakan informasi terakhir yang mereka terima dari SKLT adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek tertanggal 6 November.
“Sehubungan dengan terjadinya unusual market activity atas saham tersebut, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” papar BEI dalam keterangan resmi, Jumat (5/12/2014).
BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban SKLT atas permintaan konfirmasi dari bursa, mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi SKLT, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari.
SKLT adalah pemilik merek Finna dan produknya terdiri dari kerupuk, kacang, saus, hingga olahan ikan.