Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah signifikan pada perdagangan Senin (17/11/2014), pasca rilis negatifnya pertumbuhan ekonomi negara itu pada kuartal III/2014
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini anjlok 2,96% ke level 16.973,8 setelah pada Jumat (14/11/2014) berakhir menguat 0,56% ke level 17.490,83. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 16.907,43 hingga 17.409,32.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, hanya 2 diantaranya menguat, 222 melemah, dan 1 stagnan.
Saham Fast Retailing Co Ltd dan FANUC Corp menjadi penekan utama indeks dengan koreksi masing-masing 3,6% dan 4,03%. Sementara itu, saham Toray Industries Inc dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc menguat 4,14% dan 2,15%.
Sementara itu, indeks Topix juga ditutup tergerus 2,45% ke level 1.366,13, setelah pada Jumat (14/11/2014) berakhir naik 0,78% ke 1.400,41. Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 1.362,34 hingga 1.395,37.
Dari 1.825 saham yang tercantum di data Bloomberg, 109 diantaranya menguat, 1.675 melemah, dan 41 stagnan.
Jesper Koll, Head of Equity Research JP Morganj Chase & Co, mengatakan Jepang kini resmi memasuki masa resesi.
“Kebijakan moneter sudah dimaksimalkan untuk melawan resesi. Langkah berikutnya harus berasal kebijakan fiskal, dengan penundaan kenaikan VAT (Pajak Pertambahan Nilai) tahun depan dipastikan secara virtual,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Senin (17/11/2014).