Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Investama (BHIT) Kantongi Rp1,08 Triliun dari Private Placement

PT MNC Investama Tbk. meraup Rp1,08 triliun dari aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT MNC Investama Tbk. meraup Rp1,08 triliun dari aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD).

Induk perusahaan investasi Grup MNC berkode saham BHIT itu baru saja menggelar aksi private placement dengan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 2,71 miliar di nilai nominal saham Rp100. Harga pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD sebesar Rp400 per saham. Dengan begitu, BHIT mengantongi Rp1,08 triliun.

Direktur MNC Investama Tien mengatakan seluruh dana hasil private placement dipakai untuk berpartisipasi dalam rights issue yang digelar anak usaha, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP). BCAP sudah menggelar rights issue yang efektif 20 Juni 2014 dengan perolehan dana Rp2,35 triliun. BCAP melepas 2,62 miliar saham baru atau 65,6% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum terbatas (PUT) I di harga Rp900 per saham.

“Kami gunakan seluruhnya untuk ikut rights issue BCAP. Dengan begitu, kami tetap menjadi pemegang saham pengendali BCAP,” tutur Tien kepada Bisnis, Minggu, (14/9/2014).

Per akhir Agustus 2014, jumlah saham BHIT dalam BCAP sebanyak 73,22% atau sebanyak 1,2 miliar.

Keterbukaan informasi dari BHIT, Jumat, (12/9), menyebut setelah pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD jumlah saham biasa perseroan sebanyak 38,7 miliar. Sebelum pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD jumlah saham biasa perseroan sebanyak 35,99 miliar.

“Perkiraan jadwal penerbitan saham baru 22 September 2014,” tulis Direktur Utama MNC Investama Darma Putra via keterbukaan informasi, Jumat, (12/9).

Pemborong 2,71 miliar saham itu yakni Charlton Group Holdings Ltd. yang dikuasai Doncaster Holdings Group Limited dan Marco Prince Corp. yang dikuasai Express Cyber Ltd. Nantinya, Charlton Group Holdings dan Marco Prince masing-masing tidak termasuk dalam pemegang saham MNC Investama (BHIT) dalam kepemilikan saham 5% atau lebih. Dari aksi tersebut, pemegang saham lama berpotensi terdilusi maksimal sekitar 10%.

Sebelumnya, Charlton Group Holdings dan Marco Prince pernah memborong saham PT Bhakti Investama, nama lama MNC Investama, pada 2012 lewat mekanisme non-HMETD. Saat itu, Charlton dan Marco membeli 2,18 miliar atau setara 6,1% saham BHIT di harga Rp490 per saham. Total nilai transaksi Rp1,07 triliun. Penambahan modal tanpa HMETD itu efektif pada 16 Oktober 2012.

Dengan adanya transaksi tersebut, jumlah saham BHIT menjadi 35,68 miliar dari sebelumnya 33,49 miliar. Saat perseroan menerbitkan saham baru, BHIT juga melakukan investasi di sektor tambang batu bara dan akuisisi bank komersial.

MNC Kapital Indonesia peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan perseoran melalui penawaran umum terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan HMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,62 miliar saham biasa atas nama atau sebesar 65,6% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT I dengan nilai nominal Rp100 tiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp900. tiap saham. Total Rp2,35 triliun. Pernyataan pendaftaran efektif dari OJK dikantongi pada 27 Juni 2014.

MNC Kapital Indonesia merupakan salah satu pemegang saham pengendali perseran dan Hary Tanoesoedibjo sebagai pemegang saham pengendali terakhir (ultimate shareholder) di PT Bank ICB Bumiputera Tbk.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper