Bisnis.com, JAKARTA—Produsen semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) berencana membangun pabrik semen baru berkapasitas 1,5 juta ton per tahun di Vietnam dengan nilai investasi sekitar Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menuturkan rencana tersebut merupakan aksi lanjutan setelah perseroan resmi mengakuisisi 70% saham Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) pada akhir 2012.
Menurutnya, perseroan menilai kapasitas produksi anak usahanya itu yang mencapai 2,3 juta ton belum mampu memenuhi permintaan pasar negara tersebut.
“Permintaan semen di Vietnam terus meningkat setiap tahun. Bahkan, kapasitas yang ada saat ini berjalan tak secepat demand, sehingga kami selaku pemegang saham pertimbangkan untuk bangun pabrik baru di sana,” katanya.
Menurut Dwi, holding BUMN sektor semen itu optimistis bisa menggenjot kapasitas produksi TLCC menjadi 4 juta ton dengan penambahan kapasitas dari pabrik baru tersebut.
Dana pembangunan pabrik baru itu, ujar Dwi, disiapkan berasal dari hasil pinjaman perbankan dan kas internal perseroan. Namun, Dwi belum bisa menjelaskan identitas perbankan yang siap menyalurkan kreditnya kepada perseroan.
Dia menjelaskan untuk pembangunan pabrik semen baru, diperlukan waktu yang tidak singkat atau sekitar 36 bulan.
“Pembangunan pabrik itu maksimal memakan waktu selama 3 tahun. Saat ini lahannya sudah ada, tinggal proses finalisasinya saja. Setelah itu, kami siap membangunnya,” tuturnya.
Menurut Dwi, hasil produksi dari pabrik baru itu diutamakan untuk memenuhi konsumsi semen dalam negeri Vietnam.
“Selain Vietnam, hasil semen dari pabrik ini diharapkan bisa disebar ke beberapa negara Asia Tenggara dan Asia Selatan, seperti Singapura, Kamboja, Laos, Myanmar, Bangladesh, dan Srilangka,” ungkapnya.