Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Domino Tarif Trump: Saham JPFA, AUTO, SMGR Masih Aman atau Terancam?

AS kenakan tarif impor 19% ke Indonesia, lebih rendah dari dugaan. Saham JPFA, AUTO hingga ICBP dinilai bisa untung, meski sejumlah risiko tetap membayangi.
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi memberlakukan tarif impor sebesar 19% terhadap produk dari Indonesia. Sebaliknya, produk asal AS akan masuk ke pasar Indonesia dengan tarif 0%. Kondisi ini dinilai berpotensi menimbulkan efek untung dan rugi bagi sejumlah emiten Tanah Air.

Dalam riset terbarunya, analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chenlim dan Jocelyn Santoso menjelaskan bahwa angka tarif 19% tersebut lebih rendah dari kekhawatiran sebelumnya yang diperkirakan mencapai 32%. Hal ini menjadikan Indonesia sedikit lebih kompetitif dibandingkan negara lain seperti Vietnam, yang dikenakan tarif sebesar 20%.

Menurut keduanya, keputusan tersebut memberikan dampak positif karena pabrik dan eksportir nasional terbebas dari potensi beban tarif yang lebih tinggi sebagaimana diwacanakan sebelumnya.

Di sisi lain, kesepakatan perdagangan yang baru juga membuka akses bebas tarif bagi barang-barang asal AS yang masuk ke Indonesia. Kondisi ini dinilai akan menurunkan biaya bahan baku di sejumlah sektor, seperti pangan, unggas, logam, dan layanan kesehatan.

Jeffrosenberg dan Jocelyn mencatat bahwa sejumlah emiten dalam negeri berpotensi diuntungkan dari kebijakan tarif ini.

“Akses tanpa bea masuk ke produk jagung, bungkil kedelai, dan gandum AS akan memangkas biaya pakan dan bahan baku bagi integrator unggas seperti JPFA [PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.] dan CPIN [PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.] serta bagi produsen bahan pokok seperti ICBP [PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.] dan MYOR [PT Mayora Indah Tbk.],” tulis keduanya dalam riset yang dipublikasikan Jumat (18/7/2025).

Pada saat yang sama, kesepakatan perdagangan baru antara Indonesia dan AS berpotensi memberikan pelonggaran aturan perizinan impor dan persyaratan konten lokal yang membuat Indonesia lebih menarik untuk investasi di proyek logam industri hilir, serta minyak dan gas.

Potensi tarif yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pesaing seperti Meksiko dan Thailand juga dapat meningkatkan daya tarik harga bagi eksportir suku cadang mobil Indonesia, terutama PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dan PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA).

Sementara, emiten rumah sakit seperti PT Mitra Keluarga Tbk. (MIKA), PT Siloam Hospitals Tbk. (SILO), dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) akan mendapatkan manfaat di mana akses akan lebih cepat atas peralatan medis yang bersumber dari AS setelah bea masuk dihapuskan.

"Tarif 19% yang lebih rendah dari yang dikhawatirkan, alih-alih 32% yang semula diancamkan, akan mempertahankan lebih banyak lapangan kerja manufaktur dan membantu menstabilkan belanja konsumen," tulis Jeffrosenberg dan Jocelyn.

Namun, terdapat risiko utama dari kesepakatan tersebut yang akan berpusat pada volatilitas nilai tukar, tekanan pada petani domestik dan produsen kecil. Selain itu, konsesi akan menjadi preseden yang dapat menurunkan pengaruh Indonesia dalam perundingan perdagangan di masa mendatang.

Tarif AS sebesar 19% juga sebenarnya lebih tinggi hampir dua kali lipat dari tarif lama sebesar 10%. Kondisi tersebut akan menekan margin bagi eksportir padat karya, mulai dari eksportir sepatu, tekstil, furnitur, minyak sawit, dan garmen.

Dalam kesepakatan pun terdapat upaya Pemerintah Indonesia untuk membeli energi dan barang pertanian AS yang dapat menguras cadangan devisa. Sementara produk daging sapi, susu, dan gandum AS yang bebas bea masuk akan mengintensifkan persaingan bagi produsen lokal.

Akses masuk dengan tarif 0% kepada AS juga dapat mendorong mitra lain untuk menuntut persyaratan serupa, yang mengikis daya tawar Indonesia. Kemudian, terdapat kekhawatiran pelemahan nilai tukar rupiah.

Pelemahan rupiah kemudian akan memperbesar biaya input dalam dolar bagi produsen semen seperti PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) serta perusahaan cat dan pelapis seperti PT Avia Avian Tbk. (AVIA) yang dikhawatirkan akan menekan margin.

Donald Trump
Donald Trump

Sebelumnya, Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Harry Su juga mengatakan kebijakan tarif AS sebenarnya membuat AS menang banyak, karena Indonesia membuka seluruh pasarnya untuk AS.

Dia menjelaskan bahwa untuk ekspor Indonesia ke AS, mungkin hampir tidak masalah karena pesaing Indonesia akan menerima tarif yang sama atau lebih tinggi. Lagi pula, tarif AS dibayar oleh konsumen AS, bukan produsen Indonesia.

"Masalah besarnya adalah produk AS yang dapat memasuki pasar Indonesia dengan tarif 0%. Jika ayam dari AS masuk ke Indonesia, pelaku usaha unggas lokal kita niscaya akan mati semua, yang berarti 5 juta pekerjaan akan langsung hilang," kata Harry dalam keterangan tertulisnya.

Hal yang sama juga berlaku untuk jagung. Jika jagung AS dapat masuk dengan bebas ke Indonesia, petani lokal akan gulung tikar karena biaya produksi di Indonesia jauh lebih tinggi daripada di AS.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro