Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak tembaga di bursa Shanghai menguat mendekati level tertinggi dalam delapan pekan setelah keterbatasan pasok mendorong harga lebih tinggi lagi di China sebagai negara pengguna logam terbesar dunia.
Kontrak untuk pengiriman Juli di bursa Shanghai Futures Exchange menguat 0,6% menjadi 47.920 yuan (US$7.665) per metrik ton. Logam itu diperdagangkan pada 47.750 yuan pukul 10.45 waktu setempat atau pukul 09.45 WIB, sempat mencapai 48.160 yuan pada 28 April atau level tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 10 Maret.
Pemakai logam di China membayar dengan harga tinggi di pasar spot sejak 2011 untuk mengamankan komoditas itu, menurut data yang dikompilasi Bloomberg.
Sedangkan tembaga untuk pengiriman Mei tercatat 700 yuan, lebih tinggi dari harga untuk pengiriman Juni. Kondisi itu menunjukkan keterbatasan pasok di pasar lokal, menurut Li Ye, analis Shenyin & Wanguo Futures Co. di Shanghai.
“Kontrak tembaga Shanghai menguat karena suplai fisik yang terbatas dan terlalu banyak logam yang diikat sebagai jaminan kesepakatan keuangan,” ujar Li sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (5/5/2014).
Para pedagang China telah menahan sedikitnya 1 juta ton sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit untuk investasi sektor lain, demikian pernyataan Goldman Sachs Group Inc pada 18 Maret lalu.