Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Tourism Development Corporation Tunda Terbitkan Obligasi

Melambungnya tingkat imbal hasil memaksa PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) menunda jadwal penerbitan obligasi senilai Rp200 miliar menjadi Oktober 2014.

Bisnis.com, DENPASAR--Melambungnya tingkat imbal hasil memaksa PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) menunda jadwal penerbitan obligasi senilai Rp200 miliar menjadi Oktober 2014.

Direktur Utama Pengembangan Pariwisata Bali atau biasa dikenal Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Ida Bagus Wirajaya mengatakan penawaran obligasi untuk pertama kalinya itu semula diagendakan Desember 2013.

Namun akhirnya mundur hingga Oktober tahun ini dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2014.

Hal itu dilakukan agar sesuai dengan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP).

Menurut rancangan kerja, tingkat bunga utang yang ditanggung perseroan maksimal di kisaran 8% sampai 9% untuk surat utang bertenor 5 tahun.

Pada akhir 2013, level imbal hasil melesat hingga dua digit atau sekitar 12%.

Penundaan tersebut merupakan keputusan direksi dan komisaris dalam rapat dewan beberapa waktu lalu.

"Kami tunda penerbitan obligasi karena kondisi bunga akhir tahun lalu sangat tinggi, jadi tidak sesuai dengan RKAP. Makanya tunggu kondisi stabil dulu,"ujarnya kepada Bisnis, Senin(10/2/2014).

Lagipula, sambung dia, kebutuhan dana perseroan tidak terlalu mendesak untuk saat ini. Perseroan masih memiliki cadangan modal yang cukup kuat untuk mendukung ekspansi.

Sebagai informasi, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pengembangan Kawasan Pariwisata Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan total nilai investasi mencapai Rp2,2 triliun.

Bertindak sebagai penjamin emisi obligasi antara lain, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT
Bahana Sekuritas.

Budi Susanto memproyeksi level imbal hasil obligasi pada semester kedua 2014 akan jauh lebih baik dari kondisi akhir tahun lalu.

Hal itu ditunjang inflasi yang kembali normal menjadi 5% setelah efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hilang.

Tingkat BI rate akan mengikuti inflasi dan mengalami penurunan dari 7,5%, bunga deposito dan bunga kredit akan menyusut ke level normal paling tidak 2 hingga 3 bulan ke depan.

"Tren kenaikan diperkirakan sudah bisa berhenti pada semester kedua nanti, bisa lebih firm. Dampak pemilu juga kelihatannya sudah reda nanti," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper