Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Tembus Rp12.000/US$, Kemana Lagi Rupiah Akan Melaju?

Nilai tukar rupiah tembus di atas Rp12.000 per dolar AS siang ini, pelemahan terdalam sejak 10 Maret 2009

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah tembus di atas Rp12.000 per dolar AS siang ini, pelemahan terdalam sejak 10 Maret 2009.

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah pun tembus Rp12.028 per dolar AS pada pukul 13.56 WIB. 

Apa yang menyebabkan rupiah bisa seterpuruk ini? Kemana lagi rupiah akan melaju setelah tembus Rp12.000 per dolar AS?

Analis dan Corporate Trainer PT Millennium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan pelemahan itu terjadi dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi makroekonomi dalam negeri. Namun, ada juga dari faktor eksternal terkait kebijakan the Federal Reserve soal pemangkasan stimulus AS.

“Seminggu terakhir, rupiah telah melemah di atas 2%, dan itu merupakan pelemahan terbesar sejak 2009. Melihat rupiah yang terus melemah, membuat pelaku pasar banyak yang panik sehingga melepas rupiah dan memburu dolar AS,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (28/11/2013).

Dia mengatakan jika dilihat dari siklusnya, sebenanya permintaan dolar tertinggi biasanya terjadi pada kuartal I sekitar Maret.

“Biasanya laporan keuangan tahunan perusahaan selesai di Maret. Setelah itu biasanya perusahaan menyusun strategi kebutuhan kedepannya, dan ada juga pembayaran utang-utang dalam dolar. Kalau melihat siklusnya, permintaan dolar AS tinggi pada awal tahun. Jadi gelombang permintaan dolar yang tinggi di akhir tahun ini tidak wajar. Terjadi karena kepanikan pasar,” tegasnya.

Namun, dia memprediksi rupiah tidak akan melemah jauh lebih dalam dari level Rp12.000 per dolar AS karena Bank Indonesia (BI) pasti akan melakukan intervensi. Dia pun memprediksi potensi rupiah menembus Rp12.300 per dolar AS itu sangat kecil.

“Kalaupun melemah pasti bertahap, biasanya tidak langsung melemah Rp200 atau Rp300 per dolar AS. Kalau sudah tembus Rp12.000 per dolar AS ini, pasti BI akan intervensi,” tambahnya.

Menurutnya, opsi yang kemungkinan dilakukan BI dalam meredam pelemahan rupiah adalah melakukan intervensi dengan menggunakan cadangan devisa.

“Bahkan bisa saja BI kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) hingga ke 8,5% jika rupiah terus melemah. Peningkatan BI rate sebenarnya tidak bisa membuat rupiah menguat, tetapi hanya sebagai rem pelemahan rupiah tidak terlalu dalam,” ungkapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper