Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan konstruksi dan pengembang properti pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) belum berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham, meski indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang anjlok.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Amrozi Hamidi mengemukakan harga saham perseroan dinilai belum mengkhawatirkan hingga saat ini dan berpotensi tetap merangkak naik.
“Dari evaluasi kami, value Adhi Karya masih belum under value sehingga diputuskan sampai dengan saat ini belum ada rencana buyback saham,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (5/9/2013).
Dengan demikian, langkah yang dilakukan Adhi Karya berbeda halnya dengan langkah sejumlah perusahaan lainnya yang memilih untuk melakukan buyback saham.
Seperti diberitakan sebelumnya, kontraktor pelat merah lainnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah menganggarkan dana Rp120 miliar untuk buyback.
Produsen semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) telah menganggarkan dana lebih dari Rp500 miliar dalam rencana tersebut. Langkah itu diikuti oleh produsen semen lainnya PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) yang menyiapkan anggaran Rp100 miliar.
Bahkan, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menganggarkan Rp10 triliun dalam rencana tersebut.
Pada perdagangan Kamis (5/9), harga saham Adhi Karya ditutup melemah 120 poin menjadi Rp1.610 per saham.
Sejak pertengahan bulan lalu, harga saham BUMN konstruksi itu anjlok 47,6% dari posisi sebelumnya Rp3.075 per 15 Agustus 2013.