Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menjual saham treasuri hasil dari pembelian kembali alias buyback saham pada tahun lalu. DSSA pun meraup peningkatan tambahan modal disetor sekitar Rp675 miliar dari aksi tersebut.
Direktur Dian Swastatika Sentosa Daniel Cahya mengatakan saat ini DSSA memegang saham treasuri yang dibeli melalui aksi buyback pada tahun lalu. Tercatat, sejak 15 Agustus 2023 hingga 15 September 2023, perseroan telah melakukan buyback sebanyak 154.105.327 lembar saham.
"Kami kemudian memiliki rencana penjualan kembali dan akan melepas total sebesar 60 juta lembar," ujarnya dalam public expose pada Selasa (10/12/2024).
Adapun, dari rencana total penjualan saham hasil buyback sebanyak 60 juta lembar, yang sudah terealisasi hingga saat ini mencapai 24,8 juta lembar. Lewat aksi tersebut, DSSA mendapatkan peningkatan tambahan modal disetor sekitar Rp675 miliar.
"Dari total 60 juta itu kami berhasil alihkan 24,8 juta saham, sisanya 25,2 juta lembar saham," tutur Daniel.
Sebelumnya, Corporate Secretary Dian Swastatika Sentosa Susan Chandra menjelaskan aksi buyback akan menyebabkan terjadinya pengalihan aset berupa kas menjadi saham treasuri dan peningkatan laba per saham DSSA.
Baca Juga
“Pembelian kembali saham juga diharapkan juga dapat memberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk mengelola kebutuhan modal jangka panjang, di mana saham treasuri dapat dialihkan di masa yang akan datang,” tutur Susan.
Berdasarkan Laporan Keuangan per September 2024, DSSA membukukan aset sebesar US$3,51 miliar, naik dari akhir Desember 2023 yang sebesar US$3,06 miliar.
Jumlah liabilitas DSSA juga tercatat naik menjadi US$1,58 miliar per 30 September 2024, dari sebelumnya sebesar US$1,34 miliar per 31 Desember 2023.
Sementara itu, jumlah ekuitas DSSA tercatat naik menjadi US$1,92 miliar di akhir September 2024, dari sebelumnya sebesar US$1,72 miliar di akhir Desember 2023.
Meski begitu, kinerja laba DSSA jeblok. DSSA telah mencatatkan laba bersih sebesar US$243,8 juta per kuartal III/2024, turun 34,41% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu US$371,7 juta.
Penurunan laba bersih DSSA terjadi seiring dengan turunnya pendapatan perseroan sebesar 45,22% yoy menjadi US$2,24 miliar per Semptember 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,09 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.