Bisnis,com, SINGAPURA --Harga minyak jatuh di perdagangan Asia Kamis (29/8/2013) karena investor melakukan aksi ambil untung setelah kekhawatiran atas kemungkinan serangan militer yang dipimpin AS di Suriah telah mendorong harga ke tertinggi beberapa bulan.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 71 sen menjadi US$109,39 dalam perdagangan siang setelah naik ke level tertinggi sejak Mei 2011 pada sehari sebelumnya.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 83 sen ke posisi US$115,78 setelah harga mencapai tertinggi dalam enam bulan pada Rabu (28/8/2013)
"Pedagang mengambil nafas lega," kata Kenny Kan, analis pasar pada CMC Markets di Singapura, kepada AFP.
Pasar "menyoroti" perkembangan yang mengarah ke serangan terhadap Suriah untuk menghukum pemerintah negara itu yang diduga menggunakan senjata kimia terhadap lawan politiknya.
"Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, kekerasan di Suriah bisa berpotensi mengganggu eksportir minyak Timur Tengah lainnya dan menyebabkan naiknya harga minyak," kata Lee Chen Hoay, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura.
Sanjeev Gupta, kepala praktisi minyak dan gas Asia-Pasifik pada Ernst and Young, menambahkan, "Harga minyak mentah akan stabil sampai adanya gambaran yang lebih jelas tentang dampak dari setiap serangan oleh kekuatan-kekuatan Barat di Suriah muncul."(Antara/Reuter)
Harga Minyak Jatuh di Pasar Asia, Khawatir Serangan ke Suriah
Bisnis,com, SINGAPURA --Harga minyak jatuh di perdagangan Asia Kamis (29/8/2013) karena investor melakukan aksi ambil untung setelah kekhawatiran atas kemungkinan serangan militer yang dipimpin AS di Suriah telah mendorong harga ke tertinggi beberapa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
28 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
58 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Organon Pharma (SCPI) Angkat Yeap Xin Yi Jadi Direktur Baru
23 menit yang lalu
Rupiah Kian Terperosok usai Pengumuman The Fed, Apa Langkah BI?
28 menit yang lalu