Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi setelah mengalami peningkatan tertinggi selama lebih dari satu pekan, sedangkan harga minyak Brent turun untuk keenam kalinya dalam tujuh hari.
Kontrak perdagangan berjangka sangat fluktuatif di bursa New York setelah mencuat 2,5% pada 9 Agustus atau yang tertinggi sejak 1 Agustus. Sedangkan harga minyak Brent turun hingga 0,5%. North Oil Co. Pada bagian lain, Irak melaporkan pihaknya meningkatkan ekspor lewat jalur pipa ke Ceyhan, Turki.
Sejumlah Perusahaan dana talangan menurunkan harapan keuntungannya pada minyak mentah selama pekan kedua bulan ini. Pada saat yang sama, spekulasi atas kebijakan bank sentral AS yang akan memperketat stimulus telah membuat perdagangan berjangka mencatat pelemahan terlama tahun ini.
Harga minyak WTI untuk pengiriman September tercatat 16 sen lebih rendah pada posisi US$105,81 per barel pada pukul 08.22 pagi waktu Singapura atau pukul 07.22 WIB. Harga tersebut menguat US$2,57 dan bertengger di posisi US$105,97 per barel di bursa New York Mercantile Exchange pada 9 Agustus. Sedangkan volume seluruh kontrak yang diperdagangankan 16% di bawah rata-rata 100 hari dan harga-harga anjlok 0,9% pekan lalu.
Minyak Brent untuk pengiriman September turun 37 sen atau 0,3% menjadi US$107,85 per barel di bursa ICE Futures Europe London. Indeks acuan Eropa diperdagangkan pada posisi premium US$2,05 atas WTI atau turun dari US$2,25 pada 9 Agustus sebagimana dikutip Bloomberg, Senin (12/8/2013).
