Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) mulai sesi I perdagangan hari ini, Rabu (27/8/2025).
BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR).
"Dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham JARR pada perdagangan tanggal 27 Agustus 2025," papar pengumuman Bursa.
Penghentian sementara perdagangan emiten Jhonlin Grup terafiliasi konglomerat Haji Isam tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham JARR terpantau melesat 24,77% ke level Rp1.135 per lembar pada penutupan perdagangan Selasa (26/8/2025). Dalam sebulan terakhir, saham JARR telah melonjak 206,19%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham emiten sawit itu telah terbang 292,65%.
Baca Juga
Haji Isam Terima Bintang Mahaputera Utama dari Prabowo
Penguatan saham JARR terjadi menyusul kabar Haji Isam yang menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto pada Senin (25/8/2025).
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama kepada sejumlah tokoh yang dinilai berjasa luar biasa bagi bangsa dan negara, di Istana Negara, Senin (25/8/2025).
Salah satu konglomerat yang mendapatkan anugerah tersebut adalah Andi Syamsudin Arsyad, atau akrab dikenal sebagai Haji Isam.
Dia dinilai berjasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional melalui kiprah bisnisnya, khususnya di bidang pertambangan batubara, transportasi, dan infrastruktur. Kontribusinya telah membuka banyak lapangan pekerjaan dan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
“Beliau membangun kiprah bisnisnya terutama di sektor pertambangan, batubara, transportasi, dan infrastruktur yang membuka banyak lapangan pekerjaan,” kata pembawa acara, dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Adapun sepanjang paruh pertama 2025, penjualan bersih JARR tercatat naik 18,66% year on year (YoY) menjadi Rp2,04 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,71 triliun.
Penjualan JARR ke Pertamina Patra melonjak 146,03% dibandingkan periode sama tahun lalu (YoY) sebesar Rp763,90 miliar.
Selain dengan Pertamina Patra, Jhonlin melakukan penjualan ke PT Andifa Perkasa Energi senilai Rp264,92 miliar dari sebelumnya senilai Rp196,35 miliar.
Jhonlin juga menjual hasil sawit ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit senilai Rp155,33 miliar meski turun dari sebelumnya Rp285,63 miliar pada enam bulan pertama 2024.
Penjualan JARR ke PT AKR Corporindo juga turun 37,13% dari sebelumnya Rp302,29 miliar menjadi Rp190,05 miliar.
Dengan peningkatan tersebut, maka perseroan juga mencatatkan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 82,58% menjadi Rp160,39 miliar dari sebelumnya Rp87,84 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.