Bisnis.com, JAKARTA — Grup Astra bersiap untuk menempatkan orang kepercayaannya dalam jajaran komisaris dan direksi PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP).
Di tengah proses akuisisi 83,67% saham MMLP oleh perusahaan afiliasi Grup Astra PT Saka Industrial Arjaya (SIA), Mega Manunggal Property akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 September 2025. Salah satu agenda RUPSLB tersebut ialah perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris perseroan.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan MMLP Jeremy Muliawan menyebutkan bahwa manajemen Mega Manunggal Property telah menerima surat pengunduran diri dari seluruh jajaran komisaris dan direksi perusahaan itu pada Jumat (22/8/2025).
Jajaran komisaris dan direksi MMLP yang mengundurkan diri dari jabatannya adalah Hungkang Sutedja selaku Direktur Utama, Gomos Benjamin Silitonga selaku Direktur, Paulus Ridwan Purawinata selaku Komisaris Utama, Zainul Abidin Bin Mohammed Rasheed sebagai Komisaris Independen, dan Ho Kee Sin selaku Komisaris Independen.
Untuk mengisi kursi kosong tersebut, PT Astra International Tbk. (ASII) telah menyiapkan sejumlah nama. Manajemen MMLP menyampaikan perseroan telah menerima nama-nama calon direksi dan komisaris perseroan yang disampaikan melalui surat oleh PT Suwarna Arta Mandiri, selaku pemegang saham yang memiliki 49,235% saham.
Merujuk laman resmi Mega Manunggal Property, Ashwin Bhat diusung sebagai calon Presiden Direktur MMLP. Ashwin Bhat merupakan warga negara India yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sada Logistik Pratista dan Presiden Direktur PT Saka Industrial Arjaya sejak 2025.
Sebelumnya, Bhat menjabat sebagai direktur di dua entitas usaha Grup Astra yang membidangi sektor properti itu. Dia juga sempat menjabat sebagai Head of Business Development (industrial) PT Astra Land Indonesia. Dia menempuh pendidikan Master of Business Administration, INSEAD, Singapura pada 2017-2018.
Selain itu, RUPSLB tersebut akan meminta persetujuan pengangkatan Susan Samantha dan Lia Prilianty Singgih sebagai Direktur MMLP. Senada dengan Ashiwin Bhat, Susan Samantha saat ini berkarir di PT Sada Logistik Pratista dan PT Saka Industrial Arjaya. Sementara itu, Lia Prilianty Singgih sebelumnya duduk di kursi Executive Vice President Investment & Finance PT Asuransi Astra Buana.
Selain direksi perseroan, MMLP juga akan membahas pengangkatan dewan komisaris dalam RUPSLB. Wibowo Muljono diusulkan sebagai Presiden Komisaris, Budi Frensidy sebagai Komisaris Independen dan Frans Surjadi sebagai Komisaris MMLP.
Saat ini, Wibowo Muljono merupakan Presiden Direktur PT Menara Astra. Pria yang memiliki gelar Master of Architecture dari University of Texas, AS, menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Brahmayasa Bahtera an Presiden Komisaris PT Samadista Karya, serta Komisaris PT Astra Land Indonesia.
Baca Juga : Jajaran Komisaris dan Direksi MMLP Kompak Mundur di Tengah Proses Akuisisi oleh Grup Astra (ASII) |
---|
Untuk diketahui, proses akuisisi 83,67% saham emiten pergudangan Mega Manunggal Property itu oleh PT Saka Industrial Arjaya (SIA) perusahaan afiliasi Grup Astra tengah bergulir.
Gita Tiffani Boer, Sekretaris Perusahaan Astra International PT Astra International Tbk. (ASII), mengungkapkan bahwa SIA merupakan anak perusahaan terkonsolidasi yang seluruh sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan.
Pada 21 Juli 2025, PT Saka Industrial Arjaya telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat untuk membeli saham MMLP dari PT Suwarna Arta Mandiri selaku pemegang saham mayoritas, Bridge Leed Limited pemegang saham 17,51%, dan beberapa pemegang saham minoritas perseroan lainnya.
“Berdasarkan perjanjian bersyarat, SIA berencana untuk membeli saham milik para penjual yang mewakili kurang lebih 83,67% dari modal ditempatkan dan disetor MMLP,” ungkapnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (22/7/2025).
Apabila transaksi berdasarkan perjanjian bersyarat tersebut diselesaikan, SIA akan menjadi pengendali baru MMLP. Sementara itu, PT Saka Industrial Arjaya sebagai calon pengendali baru akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.
“Tujuan dari transaksi berdasarkan perjanjian bersyarat adalah untuk pengembangan usaha dan investasi SIA,” tuturnya.
Adapun, merujuk pada laporan tahunan PT Astra International Tbk. (ASII) pada 2024, PT Saka Industrial Arjaya merupakan salah satu entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama milik Astra yang bergerak di sektor properti dan berkantor di Menara Astra, Sudirman, Jakarta.
Di sisi lain, PT Suwana Arta Mandiri merupakan pemegang saham mayoritas MMLP dengan porsi kepemilikan sebesar 49,23%. Sementara itu, Bridge Leed Limited pemegang saham MMLP sebanyak 17,51%, dan beberapa pemegang saham minoritas perseroan lainnya berencana menjual saham sekitar 16,93% dari modal ditempatkan dan disetor MMLP.