Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suspensi Dibuka, Saham BWPT Milik Peter Sondakh Lanjut Menghijau

Saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) milik Peter Sondakh naik 3,23% setelah BEI membuka suspensi pada hari ini, Jumat (22/8/2025).
Perkebunan sawit milik PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) Grup Rajawali terafiliasi Peter Sondakh. Istimewa
Perkebunan sawit milik PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) Grup Rajawali terafiliasi Peter Sondakh. Istimewa
Ringkasan Berita
  • Saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) kembali diperdagangkan setelah suspensi dibuka oleh Bursa Efek Indonesia, dengan harga saham naik 3,23% ke Rp160 per lembar.
  • Pendapatan BWPT pada semester I/2025 mencapai Rp2,77 triliun, meningkat 38,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba bersih naik 43,58% menjadi Rp171,88 miliar.
  • BWPT berhasil meningkatkan ekuitas menjadi Rp2,62 triliun dan mengurangi liabilitas menjadi Rp7 triliun per Juni 2025, dengan total aset mencapai Rp9,63 triliun.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) melaju hijau setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka suspensinya pada Jumat (22/8/2025). Emiten sawit terafiliasi dengan pengusaha Peter Sondakh itu naik 3,23% ke level Rp160 per saham pada awal perdagangan sesi I.

Mengutip RTI Business, Saham BWPT terpantau naik 5 poin atau 3,23% ke level Rp160 per lembar hingga pukul 09.25 WIB. Saham BWPT tercatat bergerak pada rentang Rp152—Rp167 per lembar. Dalam sebulan terakhir, saham BWPT telah melonjak 66,67% dan sepanjang tahun berjalan 2025, saham BWPT telah terbang 175,86%.

Sebanyak 5,02 juta lot saham BWPT diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp83,75 miliar. Saham BWPT memiliki kapitalisasi pasar Rp5,01 triliun.

Sebagaimana diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka suspensi perdagangan saham BWPT pada 22 Agustus 2025. Keputusan tersebut merujuk pada Pengumuman Bursa Peng-UPT-00152/BEI.WAS/08-2025 tanggal 21 Agustus 2025.

Dalam keterangannya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono mengumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham BWPT di pasar reguler dan pasar tunai akan dibuka kembali mulai perdagangan sesi I, Jumat (22/8/2025).

Sebelumnya, BEI melakukan suspensi perdagangan atas BWPT pada perdagangan 21 Agustus 2025 atau 1 hari yang lalu, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT).

“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) pada tanggal 21 Agustus 2025,” tulisnya dalam pengumuman, Rabu (20/8/2025). 

Penghentian sementara perdagangan saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BWPT. 

BEI menyarankan agar para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Kinerja BWPT Semester I/2025:

Mengutip laporan keuangan BWPT, pendapatan usaha mencapai Rp2,77 triliun pada semester I/2025. Pendapatan tersebut meningkat 38,07% year-on-year (YoY) dari Rp2,012 triliun pada semester I/2024.

Berdasarkan produk, pendapatan BWPT per Juni 2025 berasal dari minyak kelapa sawit Rp2,41 triliun, inti kernel Rp324,04 miliar, dan tandan buah segar (TBS) Rp34,85 miliar.

Penjualan produk tersebut meningkat dari perolehan pada semester I/2024, masing-masing senilai Rp1,84 triliun, Rp149,65 miliar, dan Rp20,61 miliar. Beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp1,99 triliun per Juni 2025 dari sebelumnya Rp1,41 triliun.

Namun, BWPT masih menghimpun lonjakan laba bruto menjadi Rp780,14 miliar dari Rp596,06 miliar per Juni 2024. Entitas Grup Rajawali tersebut menghimpun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp171,88 miliar pada semester I/2025.

Laba bersih tersebut naik 43,58% dari sebelumnya Rp119,70 miliar. Laba per saham pun meningkat menjadi Rp5,52 dibandingkan Rp3,85 per Juni 2024.

Di sisi lain, BWPT meningkatkan ekuitas dan memangkas liabilitas per Juni 2025. Ekuitas mencapai Rp2,62 triliun pada semester I/2025, naik dari Rp2,45 triliun pada akhir tahun lalu.

Liabilitas BWPT berkurang menjadi Rp7 triliun dari sebelumnya Rp7,34 triliun. Total aset pada semester I/2025 pun mencapai Rp9,63 triliun. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro