Bisnis.com, JAKARTA - Aksi korporasi baru digulirkan oleh PT. Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk. (PACK). Dalam keterbukaan yang dikutip hari ini, Kamis (21/8/2025), perusahaan berencana mengubah kegiatan usaha utama serta melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebagai bagian dari strategi ekspansi bisnis.
Aksi korporasi tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025.
Magdalena Veronika, Direktur Utama PACK mengungkap dalam rapat pemegang saham mendatang perseroan mengajukan perubahan kegiatan usaha dari industri percetakan menjadi aktivitas perusahaan induk (holding company). Melalui perubahan ini, operasional akan difokuskan pada entitas anak, khususnya di bidang perdagangan mineral.
Secara paralel, PACK akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) menjadi saham baru melalui mekanisme right issue (PMHMETD). OWK ini disiapkan untuk dapat dikonversi menjadi hingga 35 miliar saham baru. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk membiayai akuisisi minoritas dalam dua perusahaan tambang, yakni PT Konutara Sejati dan PT Karyatama Konawe Utara, melalui entitas anak PT Sumber Cahaya Raya dan PT Adhi Prakarsa Raya.
Nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai US$68,7 juta untuk 30% saham PT Konutara Sejati dan US$100,08 juta untuk 34,5% saham PT Karyatama Konawe Utara.
Berdasarkan laporan penilaian independen, transaksi ini tergolong material karena nilainya mencapai lebih dari 4.384,94% dari ekuitas Perseroan per Juni 2025. Namun, manajemen menegaskan transaksi dilakukan pada harga wajar dan tidak termasuk transaksi afiliasi.
Baca Juga
Perseroan menyatakan, penambahan modal melalui PMHMETD akan memperkuat struktur permodalan, menurunkan rasio utang terhadap ekuitas, serta meningkatkan kapasitas operasional. Meski demikian, pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya berpotensi terdilusi.
"Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD yang akan diperoleh, maka persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya sekitar 95,58%," tulis manajemen.
Pemegang saham pengendali yakni PT Eco Energi Perkasa akan menjadi pembeli siaga untuk pembelian sisa saham atau efek bersifat ekuitas lainnya yang tidak dilaksanakan oleh pemegang saham perseroan dalam rangka PMHMETD sesuai dengan ketentuan POJK No. 32/2015..
Harga Saham PACK ARB
PACK sendiri baru berganti pemilik ke Eco Energi pada Oktober 2024. Dalam pengumuman akhir tahun lalu itu, Eco Energi menebus saham PACK dari pemegang saham lama sebesar Rp29 per lembar atau setara Rp21,8 miliar. Disebutkan penerima manfaat akhir perseroan adalah Deng Weiming. Sosok ini adalah salah satu orang terkaya di China melalui CNGR Advanced Material.
Investor sebelumnya aksi akuisisi akan dilakukan dengan melakukan hilirisasi di Tanah Air. Akan tetapi dalam pengumuman terbaru, PACK baru pada tahap membeli lahan nikel di bawah 50% dan menjadi aset utamanya.
Pengumuman ini membuat saham PACK longsor dari posisi tertingginya sepekan terakhir pada level Rp4.040 per lembar. Dalam dua hari perdagangan terakhir termasuk di jeda hari ini, saham PACK turun hingga menyentuh level batas bawah. Dalam jeda hari ini, saham PACK berada pada level Rp3.280 per lembar.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.