Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Merger, XLSmart (EXCL) Cetak Rugi Rp1,22 Triliun Semester I/2025

XLSmart (EXCL) mencatat rugi Rp1,22 triliun pada semester I/2025 meski pendapatan naik 11,98% YoY menjadi Rp19,09 triliun.
Karyawan melayani pelanggan di kantor PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart), Jakarta, Senin (21/4/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani pelanggan di kantor PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart), Jakarta, Senin (21/4/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomuniksi kongsi Grup Sinar Mas dan Axiata Group, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) membukukan rugi bersih pada semester I/2025 meski pendapatan tumbuh subur.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025 yang diaudit, XLSmart meraih pendapatan Rp19,09 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini. Jumlah itu meningkat 11,98% year-on-year (YoY) dari Rp17,05 triliun pada semester I/2024.

Pendapatan itu ditopang oleh segmen data dan layanan digital sebesar Rp17,46 triliun. Pada saat yang sama traffic data EXCL tercatat besar 6.665 petabyte (PB).

Meski demikian, EXCL juga membukukan kenaikan sejumlah beban sepanjang semester I/2025. Beban penyusutan naik menjadi Rp7,3 triliun, beban infrastruktur Rp5,36 triliun, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya Rp2,12 triliun, beban gaji dan kesejahteraan karyawan Rp1,61 triliun, dan beban keuangan Rp1,86 triliun.

Alhasil, EBITDA XLSmart turun tipis dari Rp8,95 triliun pada semester I/2024 menjadi Rp8,8 triliun pada paruh pertama 2025. Margin EBITDA perseroan hasil merger XL Axiata dengan Smartfren itu juga menyusut dari 53% menjadi 46%.

Sejalan dengan itu, profitabilitas EXCL mengalami tekanan pada semester I/2025. EXCL tercatat membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,22 triliun pada akhir Juni 2025. Realisasi itu berbalik dari laba bersih Rp1,02 triliun pada paruh pertama 2024.

Pada tahun ini, EXCL membidik margin EBITDA sekitar 40%-45%. Di sisi lain, perseroan mengalokasikan belanja modal Rp20 triliun hingga Rp25 triliun. Adapun, sinergi hasil merger disetimasi menghasilkan US$100 juta hingga US$200 juta.

Sebelumnya, Chief Enterprise & Business Officer XLSmart Feby Sallyanto mengatakan saat ini kontribusi dari segmen B2B perseroan masih kurang dari 20% ke total pendapatan EXCL.

“Total kontribusi XLSmart for Business ini kurang dari 20%. Kami akan menuju 20% kontribusi terhadap XLSmart,” kata Feby dalam konferensi pers Bravo 500 Summit, di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Dalam solusi B2B ini, Chief Executive Officer XLSmart Rajeev Sethi menuturkan XLSmart menawarkan peningkatan solusi AI dan keamanan siber yang dirancang khusus untuk bisnis di Indonesia.

“Kami menawarkan peningkatan solusi mulai dari deteksi ancaman berbasis AI dan siber, arsitektur data yang aman, pemantauan real-time, hingga inovasi global,” kata Rajeev, di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Menurut Rajeev, EXCL meyakini melindungi data bukan sekedar tantangan, tetapi kebutuhan bisnis yang mendesak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro