Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (26/8/2025). Rupiah ditutup melemah saat sejumlah mata uang lain di Asia ditutup beragam.
Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkoreksi 0,24% ke Rp16.298,50 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi saat dolar AS naik 0,01% ke level 98,43 pada hari ini.
Selain rupiah, pelemahan juga dialami oleh dolar Taiwan yang terkoreksi 0,38%, won Korea terkoreksi 0,59%, peso Filipina terkoreksi 0,63%, rupee India melemah 0,18%, yuan China melemah 0,12%, dan ringgit Malaysia terkoreksi 0,24%.
Sebaliknya, penguatan dialami oleh baht Thailand yang naik 0,01%, dolar Hong Kong naik 0,11%, dan yen Jepang naik 0,08%.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menerangkan, sentimen penguatan indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang lain di Asia adalah konflik Ukraina. Ibrahim menerangkan, pertemuan Donald Trump dan Putin beberapa pekan lalu menghasilkan peringatan bahwa AS akan mengenakan sanksi baru terhadap Rusia jika tidak ada kemajuan yang dicapai antara Rusia dan Ukraina.
Selain datang dari ketidakpastian konflik Ukraina dan Rusia, potensi pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan juga menjadi sentimen lainnya.
Baca Juga
Walaupun begitu, pasar mengekspektasikan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed belum sepenuhnya pasti. Sejumlah data penting seperti laporan tenaga kerja AS atau inflasi Agustus dinilai bakal menjadi penentu arah kebijakan The Fed nantinya.
“Selain arah kebijakan moneter, pelaku pasar juga mencermati dinamika politik di AS. Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Powell dan jajaran The Fed, bahkan dikabarkan mempertimbangkan langkah untuk mengganti Powell,” kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (26/8/2025).
Dari dalam negeri, ekspektasi pertumbuhan ekonomi oleh BI di level 5,1% sepanjang 2025 menjadi salah satu sentimen, yang turut didukung oleh kinerja ekspor yang membaik dan belanja pemerintah yang mendorong permintaan domestik.
Ke depannya, Ibrahim menilai bahwa BI akan berpotensi memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sesuai dengan kapasitas perekonomian nasional.
Dengan begitu, Ibrahim memprediksi, pada perdagangan besok, rupiah akan ditutup melemah di rentang Rp16.290–Rp16.340.