Bisnis.com, JAKARTA — FTSE Russell mengumumkan kocok ulang konstituen indeks FTSE Global Equity Series dengan memasukkan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) ke dalam kategori large cap dan sejumlah saham ke dalam micro cap.
Berdasarkan data FTSE Russel yang dikutip Senin (25/8/2025), saham DSSA masuk ke dalam kategori large cap FTSE Global Equity Index Series seri Asia Pacific ex Japan ex China. Hasil rebalancing itu berlaku mulai 19 September dan efektif pada 22 September 2025.
Sebagai informasi, kapitalisasi pasar saham DSSA tercatat mencapai Rp607 triliun per 22 Agustus 2025. Market cap itu disentuh setelah saham DSSA meroket 113,04% sepanjang tahun berjalan 2025.
Untuk saham DSSA yang terafiliasi dengan Grup Sinar Mas, FTSE Russell menyampaikan bahwa saat ini tengah meminta masukan dari para pengguna indeks mengenai risiko kendala dalam mereplikasi perlakuan indeks pada saham DSSA, mengingat potensi bobo yang signifikan atas saham tersebut.
Hal itu terkait dengan adanya persyaratan collateral sebesar 80% yang diberlakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dalam perdagangan saham DSSA.
FTSE Russell akan menyampaikan pemberitahuan lanjutan mengenai konfirmasi perlakuan indeks bagi DSSA sebelum berakhirnya periode pertanyaan kajian indeks pada 5 September 2025.
Di kategori mid caps, saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) keluar indeks FTSE Global Equity Index Series. Sementara itu, tidak ada saham asal perusahaan Indonesia yang masuk maupun keluar dari FTSE Global Equity Index Series kategori small cap.
Di sisi lain, delapan emiten asal Indonesia masuk dalam FTSE Global Equity Index Series kategori micro cap. Mereka adalah PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN), PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI), PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP), PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Tbk. (ULTJ).
Delapan saham tersebut menggantikan saham-saham yang didepak dari indeks micro cap FTSE, yaitu PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST), PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE), PT IMC Pelita Logistik Tbk. (PSSI), PT Murni Sadar Tbk. (MTMH), PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI), PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR), dan PT Uni-Charm Indonesia Tbk. (UCID).
Perubahan konstituen indeks tersebut masih dapat direvisi oleh FTSE hingga penutupan bursa pada 5 September 2025.
Hasil Rebalancing FTSE Global Equity Index Series periode September 2025:
Large Cap
Masuk: DSSA
Keluar: -
Mid Cap
Masuk: -
Keluar: BDMN
Small Cap
Masuk: -
Keluar: -
Micro Cap
Masuk: KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBI, CNMA, CLEO, ULTJ
Keluar: BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, UCID
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.