Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerat Edwin Soeryadjaya terpantau kembali memborong saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebanyak jutaan lembar.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip Kamis (14/9/2025), aksi borong Edwin terekam dilakukan pada 12 Agustus 2025.
Edwin tercatat memborong 1.560.000 lembar saham SRTG. Setelah transaksi, jumlah yang dipegang bertambah menjadi 4,86 miliar lembar atau setara dengan 35,87%.
Sebelumnya, Edwin juga tercatat memborong saham SRTG pada 16 Juli 2025.
Kala itu, anak dari mendiang William Soerjadjaja itu membeli 960.000 lembar. Alhasil, jumlah saham SRTG yang dipegang Edwin bertambah menjadi 4,86 miliar lembar atau setara dengan 35,86%.
Aksi beli yang dilakukan oleh Edwin terjadi di tengah tren penguatan saham SRTG. Pada perdagangan Kamis (14/8/2025) hingga pukul 14.15 WIB, mahar per lembar saham SRTG dipatok pada level Rp1.860 per lembar, atau mencerminkan penguatan 16,25% dalam sebulan terakhir.
Baca Juga
Dari sisi kinerja keuangan, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat kinerja kurang impresif pada semester I/2025 setelah rugi neto atas investasi saham dan efek lainnya meningkat.
Berdasarkan laporan keuangan, rugi neto atas investasi saham dan efek lainnya mencapai Rp1,82 triliun per Juni 2025, naik 32,83% dibandingkan rugi Rp1,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Nilai aset investasi saham SRTG tercatat Rp51,09 triliun, turun dari Rp51,91 triliun setahun sebelumnya.
Investasi SRTG tersebar pada sejumlah emiten blue chip seperti PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dengan kepemilikan 9,13% senilai Rp4,45 triliun, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) 20,34% senilai Rp7,66 triliun, serta PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADRO) 4% senilai Rp2,85 triliun. Di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), SRTG memiliki 4,38% langsung senilai Rp2,26 triliun, 25% melalui PT Adaro Strategic Capital senilai Rp11,47 triliun, dan 29,79% melalui PT Adaro Strategic Lestari senilai Rp4,57 triliun.
Untuk portofolio perusahaan publik berkembang, SRTG menggenggam 56,69% saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) senilai Rp2,49 triliun, 10% PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII) senilai Rp429,33 miliar, serta 6,97% PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) senilai Rp61,21 miliar.
Meski rugi investasi membengkak, SRTG mampu membalikkan kinerja bottom line menjadi laba bersih Rp102,01 miliar pada paruh pertama 2025, dari rugi Rp446,39 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Salah satu penopangnya adalah pos manfaat pajak penghasilan tangguhan senilai Rp837,87 miliar, berbalik dari beban Rp350,02 miliar pada semester I/2024.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.