Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Ramai, Investor Pasar Modal RI Tembus 17,59 Juta SID

Jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 17,59 juta SID pada 2025, meningkat 18% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan didominasi generasi muda dan tersebar di luar Jawa.
Pegawai memotret layar info pergerakan saham pada pembukaan perdagangan bursa pada perayaan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Senin (11/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai memotret layar info pergerakan saham pada pembukaan perdagangan bursa pada perayaan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Senin (11/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan jumlah investor pasar modal Indonesia tahun ini telah bertambah 2,7 juta menjadi 17.59 juta Single Investor Identification (SID).

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat memaparkan hingga 8 Agustus 2025 jumlah SID pasar modal mencapai 17.590.106, tumbuh 18% atau 2,7 juta dibanding jumlah SID per akhir 2024 sebanyak 14.871.639.

Dalam perkembangannya, jumlah SID pasar modal bertumbuh signifikan dari jumlahnya sebanyak 7.489.337 per akhir 2021, dan pada 2023 bertambah menjadi 12.168.061 SID.

"Saya kira lompatan yang dilakukan pasar modal kita dalam 5 tahun terakhir jauh melebihi tahun-tahun sebelumnya. Ini disebabkan dan didukung oleh segala infrastruktur yang sudah ada dan perkembangan ekonomi secara keseluruhan," kata Samsul dalam acara 48 Tahun Diaktifkannya Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Bila digabung dengan nonpasar modal, jumlah SID investor saat ini mencapai 22.418.262, melesat 14% dibanding jumlah SID akhir 2024 sebanyak 19.598.704

Rinciannya jumlah SID C-BEst atau investor saham dan surat berharga lainnya mencapai 7.450.499, tumbuh 17% dibanding 6.381.444 SID per akhir 2024.

Sementara itu, SID S-INVEST atau investor reksa dana sebanyak 16.621.329, tumbuh 18% dibanding SID per akhir 2024 sebanyak 14.033.037. Sisanya, SID SBN sebanyak 1.311.404, tumbuh 9% dari 1.198.821 SID per akhir 2024.

Ditinjau dari profilnya, 50% investor di Indonesia didominasi oleh kalangan yang berusia di bawah 30 tahun, 52% investor memiliki penghasilan Rp10-100 juta dan 61% berprofesi sebagai pegawai.

"Satu hal yang menggembirakan, animo dari yang membuka rekening di pasar modal kita adalah generasi muda. Ini suatu modal yang cukup kuat bagi kita, dan optimisme kita bahwa market ke depan akan semakin maju dan berkembang karena didominasi oleh banyak kaum muda, kaum milenial dan gen Z," tegasnya.

Sementara bila dilihat dari sebaran investor domestik, terbesar berada di Pulau Jawa dengan persentase 70,50% dari total jumlah investor dan nilai aset sebesar Rp5.411,20 triliun (93,90% dari total aset). Kedua, investor dari Sumatera (14,92%) dengan nilai aset Rp170,77 triliun (2,96%), disusul investor dari Sulawesi (5,09%) dengan nilai aset Rp21,60 triliun (0,37% dari total aset).

Urutan keempat adalah investor dari Kalimantan (4,76% dari total investor) dengan nilai aset Rp170,77 triliun (2,96% dari total aset). Kelima adalah Bali NTB dan NTT (3,50% dari total investor) dengan nilai aset Rp25,53 triliun (0,44% dari total aset), dan keenam adalah investor dari Maluku dan Papua (1,23%) dengan nilai aset Rp7,21 triliun (0,13% dari total aset).

Samsul melihat dalam lima tahun terakhir sebaran investor pasar modal domestik mulai menyebar ke wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa.

"Kalau bicara 5-7 tahun yang lalu didominasi pulau Jawa, masih sangat dominan hampir 90% investor modal di pasar modal Indonesia. Tapi saat ini dengan bertumbuhnya dan menyebarnya kegiatan pasar modal ke seluruh wilayah Indonesia, maka dominasi pulau Jawa mulai turun, dan Sumatera mulai meningkat," pungkasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro