Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Kinerja Saham MSCI Mini Agustus 2025, Ada PTRO, RATU, hingga TAPG

MSCI Small Cap Index Agustus 2025 memasukkan saham PTRO, RATU, dan TAPG. PTRO naik 9,10%, RATU 5,43%, dan TAPG 2,41% setelah rebalancing.
Jajaran Direksi PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) dalam paparan publik setelah RUPST, Senin (28/4/2025)./Bisnis-I Putu Gede Rama Paramahamsa
Jajaran Direksi PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) dalam paparan publik setelah RUPST, Senin (28/4/2025)./Bisnis-I Putu Gede Rama Paramahamsa

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks acuan dunia untuk saham lapis dua alias MSCI Small Cap Index memasukkan saham milik konglomerat dalam rebalancing Agustus 2025. Sejumlah saham seperti milik prajogo pangestu yakni PT Petrosea Tbk. (PTRO) hingga PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) masuk ke dalam rebalancing. Bagaimana prospek sahamnya?

Sebagaimana diketahui, hasil rebalancing MSCI akan berlaku efektif mulai 27 Agustus 2025. Untuk MSCI Small Cap Index, terdapat sejumlah saham baru yang masuk meliputi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), PT MNC Tourism Indonesia Tbk. (KPIG), PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), PTRO serta TAPG.

Sementara, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) yang sebelumnya masuk MSCI Global Standard Index, kini bergeser ke MSCI Small Cap Index.  

Adapun, terdapat pula saham yang keluar dari MSCI Small Cap Index, yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk. (PNLF).

Salah satu saham yang masuk indeks yakni PTRO mencatatkan lonjakan harga saham pada perdagangan hari seiring dengan pengumuman rebalancing ini. Harga saham PTRO menanjak 9,10% pada perdagangan hari ini, Jumat (8/8/2025) ditutup di level Rp3.750 per lembar.

Harga saham PTRO pun kini kokoh di zona hijau, naik 35,75% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Senior Equity Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai seiring dengan masuknya ke dalam indeks MSCI Small Cap Index, saham PTRO prospektif dengan rekomendasi beli serta target harga dalam 12 bulan ke depan di bisa menyentuh level Rp6.000 per saham.

"Rebalancing MSCI pada Agustus 2025 dapat berfungsi menjadi pendorong prospek langkah awal. Namun, potensi yang lebih realistis terletak pada tinjauan per November 2025," kata 

Sukarno juga masih melihat peluang peningkatan harga saham meskipun valuasi relatif saat ini tinggi, didorong prospek pertumbuhan kinerja, sinergi dengan perusahaan induk dan afiliasi, serta diversifikasi portofolio yang berkelanjutan.

Akan tetapi, terdapat berbagai tantangan di saham PTRO seperti penurunan permintaan batu bara dan mineral, keterlambatan jadwal proyek, harga batu bara, bahan bakar, dan mineral, cuaca, regulasi, serta gangguan operasional.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukkan sebanyak lima sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk PTRO. Target harga saham PTRO sendiri berada di level Rp5.250 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Kemudian, RATU mencatatkan lonjakan harga saham 5,43% pada perdagangan hari ini, ke level Rp7.275 per lembar. Harga saham RATU sendiri telah melonjak 532,61% sejak melantai di Bursa pada awal tahun ini.

Tim Riset Henan Putihrai Sekuritas memberikan peringkat buy untuk RATU dengan target harga di level Rp7.320 per lembar. Prospek saham RATU didorong oleh catatan labanya yang tumbuh.

RATU membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$7,64 juta per Juni 2025. Capaian itu tumbuh 3,43% secara tahunan dari US$7,39 juta pada semester I/2024.

"Keberhasilan manajemen dalam mempertahankan efisiensi biaya dan mengoptimalkan proses produksi telah menjadi pendorong utama di balik pertumbuhan laba RATU yang kuat," tulis Tim Riset Henan Putihrai Sekuritas.

Meskipun, RATU mengantongi pendapatan sebesar US$25,15 juta pada 6 bulan pertama tahun ini. Dibandingkan dengan semester I/2024, pendapatan RATU menyusut 10,03% dari US$27,96 juta

Prospek saham RATU juga didorong oleh posisi strategis emiten besutan taipan Happy Hapsoro ini untuk mendukung target kemandirian energi pemerintah melalui produksi minyak dan gas di Blok Cepu dan Jabung.

Akan tetapi, RATU menghadapi tantangan fluktuasi harga minyak mentah dan gas alam yang dapat berdampak material terhadap kinerja keuangan dan operasional. Kinerja keuangan RATU juga sangat bergantung pada kuantitas dan kualitas sumur yang dikelolanya. 

Selain itu, terdapat tantangan reservoir minyak dan gas secara yang mengalami penurunan alami dan penurunan produksi, yang menyebabkan penurunan volume produksi secara bertahap.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru mencatat sebanyak satu sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk RATU. Satu sekuritas lagi menyematkan rekomendasi hold. Target harga saham RATU sendiri berada di level Rp6.910 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Lalu, TAPG mencatatkan penguatan harga saham 2,41% pada perdagangan hari ini ke level Rp1.485 per lembar. Harga saham TAPG pun kokoh di zona hijau, menguat 94,12% ytd.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa telah menurunkan peringkat bagi TAPG ke hold. Sebab, kinerja operasional TAPG yang kuat sebagian besar sudah diperhitungkan. Potensi keuntungan pun menjadi terbatas.

"Meskipun pertumbuhan laba yang kuat dan margin yang membaik, saham saat ini diperdagangkan mendekati estimasi nilai wajar kami," tulis Yasmin dalam risetnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro