Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (5/8/2025). Sejumlah saham perbankan turut menjadi laju pendorong indeks hari ini.
Melansir data Bursa pukul 09.05 WIB, IHSG dibuka menguat ke level 7.504,02 atau naik 0,52% pada pembukaan perdagangan. Sebanyak 269 saham menguat, 205 melemah, dan 480 saham stagnan.
Dari jajaran top market cap, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) memimpin kinerja penguatan indeks, dengan menguat 11,73% ke Rp2.010. Mengekor di belakangnya, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 2,42% ke Rp7.425.
Selanjutnya, sejumlah saham perbankan turut menjadi pendorong laju indeks. Saham seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 2,16%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 1,25%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menguat 1,82%, hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang menguat 0,91%,
Sebaliknya, dari jajaran top cap, saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) justru terkoreksi 2,12% ke Rp9.250, diikuti saham Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang terkoreksi 2,08% dan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) menguat 1,77% ke Rp1.390.
Turut terkoreksi saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang melemah masing-masing 0,52% dan 0,66%.
Baca Juga
Selain itu, secara umum, saham PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. (RELI) menguat 23,73% ke Rp725, saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) menguat 17,42% ke Rp68, dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) menguat 17,00% ke Rp1.175.
Sebelumnya, IHSG berisiko lanjut melemah pada hari ini, Selasa (5/8/2025), menjelang pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I/2025.
Tim analis BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan IHSG terkoreksi signifikan sebesar 0,97% disertai aksi jual bersih investor asing senilai Rp1,02 triliun pada perdagangan kemarin.
“Secara teknikal, kegagalan IHSG bertahan di area konsolidasi membuka potensi pelemahan lanjutan menuju level 7.332,” tulisnya dalam riset, Selasa (5/8/2025).
Tekanan turut dipicu oleh ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 yang diproyeksikan hanya mencapai 4,8% YoY, lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya.
Pada hari ini, IHSG diproyeksi bergerak di rentang support 7.332 dan resistance 7.470.
Dalam riset terpisah, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi teknikal rebound hari ini. Pergerakan IHSG diestimasi berada di rentang support 7.400-7.450 dan resistance 7.500-7.550.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.