Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) membukukan lonjakan pendapatan menjadi lebih dari Rp9 triliun pada semester I/2025 yang mendorong laba bersih tumbuh subur.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, SIMP membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp9,39 triliun. Realisasi itu naik 33% dari Rp7,05 triliun pada semester I/2024.
Manajemen SIMP menyampaikan lonjakan penjualan terjadi karena kenaikan harga jual rata-rata produk sawit dan produk minyak & lemak nabati serta kenaikan volume penjualan produk sawit.
Di sisi operasional, SIMP mencatat produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti naik 2% year-on-year (YoY) menjadi 1,22 juta ton. Seiring dengan kenaikan TBS inti dan TBS dari eksternal, total produksi CPO naik 7% YoY menjadi 326.000 ton.
Pada semester I/2025, laba bruto SIMP meningkat 42% YoY menjadi Rp2,27 triliun, laba usaha naik 24% YoY menjadi Rp1,51 triliun. Senada, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIMP naik 43% YoY dari Rp528,85 miliar menjadi Rp755,14 miliar. Core profit tumbuh 91% YoY menjadi Rp1,19 triliun.
Paulus Moleonoto, Direktur Utama Grup SIMP, mengatakan perusahaan mencatat kinerja yang positif meskipun menghadapi tantangan agribisnis yang berlanjut sepanjang semester I/2025. Tantangan yang dimaksud terutama volatilitas harga komoditas, kondisi cuaca, dan ketidakpastian global.
“Grup SIMP tetap berkomitmen, diantaranya, terhadap pengendalian biaya, efisiensi operasional dan prioritisasi investasi modal, dengan berfokus pada peningkatan produktivitas serta menerapkan praktik-praktik agrikultur secara berkelanjutan.”