Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp5,83 triliun pada semester I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2025, dikutip Jumat (1/8/2025), capaian laba bersih tersebut melonjak 51,48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY), yakni Rp3,85 triliun.
Seturut dengan naiknya laba bersih, INDF juga membukukan kenaikan penjualan bersih 4,45% yoy menjadi Rp59,84 triliun pada semester I/2025. Segmen produk konsumen bermerek menjadi penopang penjualan dengan kontribusi sebesar Rp37,54 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan INDF juga meningkat 6,73% YoY menjadi Rp40,01 triliun. Perolehan ini membuat perseroan mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp19,82 triliun, atau meningkat tipis 0,11% secara tahunan.
INDF juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp11,69 triliun atau turun tipis 0,50% YoY. Marjin laba usaha masih tetap sehat sekitar 19,5%.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 51,83% menjadi Rp5,83 triliun dari Rp3,85 triliun pada semester pertama tahun lalu, terutama karena lebih rendahnya rugi selisih kurs yang belum terealisasi yang timbul dari kegiatan pendanaan.
Baca Juga
Core profit, yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan, juga naik 2% menjadi Rp5,78 triliun dari Rp5,67 triliun pada semester pertama tahun lalu.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan perseroan mampu mencatatkan kinerja positif secara konsisten pada paruh pertama tahun ini.
"Pada semester pertama tahun 2025 ini, Indofood menunjukkan kinerja operasional yang konsisten di tengah kondisi global yang penuh perubahan serta tingkat kepercayaan konsumen yang melemah. Kami akan tetap fokus dalam menghasilkan pertumbuhan secara organik, serta menjaga keseimbangan pangsa pasar dengan profitabilitas dan neraca yang sehat,” ujarnya dalam siaran pers.
Dari sisi neraca keuangan, INDF membukukan total aset Rp209,24 triliun per akhir Juni 2025 atau meningkat 3,73% YoY. Liabilitas juga naik 4,14% secara tahunan menjadi Rp96,55 triliun, sementara ekuitas tembus Rp112,68 triliun atau tumbuh 3,39% YoY.
Adapun, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2025 tercatat sebesar Rp42,01 triliun, meningkat 17,56% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp35,73 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.