Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasional Pulih, Leyand International (LAPD) Fokus Distribusi FMCG

Leyand International (LAPD) fokus ke bisnis distribusi FMCG dengan target pendapatan Rp234 miliar pada 2025.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA—PT Leyand International Tbk. (LAPD) menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp234 miliar pada 2025 seiring dengan pemulihan operasional. Perseroan juga fokus ke bisnis distribusi FMCG melalui entitas usahanya PT Rusindo Eka Raya (RER).

Pada semester I/2025, LAPD menghimpun pendapatan Rp138,50 miliar, naik 48,60% year on year (YoY) dari Rp93,20 miliar pada semester I/2024. Sampai akhir 2025, perseroan menargetkan pendapatan mencapai Rp234 miliar.

Direktur Utama Leyand International Bambang Rahardja Burhan menyampaikan manajemen LAPD optimis pertumbuhan pendapatan pada 2025 karena industri yang semakin bergeliat dan bisnis yang perseroan geluti semakin potensial. Transformasi strategi bisnis ke sektor distribusi barang konsumsi (FMCG) melalui akuisisi PT Rusindo Eka Raya (RER) pada Juni 2023 telah membuahkan hasil positif.

“Meskipun sempat menghadapi tantangan seperti kebakaran gudang RER pada Oktober 2024, kami dengan cepat melakukan pemulihan operasional dengan gudang sementara dan memulai pembangunan kembali, menunjukkan ketahanan dan adaptasi perseroan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).

LAPD juga melakukan Langkah restrukturisasi strategis melalui penjualan anak perusahaan di bidang pembangkit listrik, Sumatera Energy Capital Pte Ltd dan PT Asta Keramasan Energi pada Desember 2024. Divestasi ini memperkuat fokus perseroan pada bisnis distribusi sebagai pilar utama pertumbuhan di masa mendatang.

Bambang Rahardja Burhan menyampaikan fundamental ekonomi Indonesia menunjukkan penguatan sehingga akan memulihkan daya beli masyarakat dari berbagai kalangan. Hal itu dapat menopang permintaan produk kebutuhan sehari-hari yang menjadi andalan RER.

Dengan komitmen pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, LAPD berharap kebijakan pro-pertumbuhan akan terus memberikan ruang bagi industri, termasuk manufaktur, dan menjaga daya beli masyarakat tetap positif. Pada gilirannya akan mendukung kinerja para prinsipal yang bekerja sama dengan LAPD dan entitas anak.

Saat ini, LAPD sebagai perusahaan induk investasi (holding company) juga sedang menjajaki berbagai kerja sama strategis untuk menambah lini bisnis baik melalui perseroan maupun entitas. Hal itu bertujuan agar memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro