Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat Didukung Saham INKP, SCMA & AKRA

Indeks Bisnis-27 naik 0,95% ke 513,74 didukung saham INKP, SCMA, dan AKRA. IHSG juga menguat 0,94% di tengah sentimen eksternal dan negosiasi dagang.
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Kamis (17/7/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Kamis (17/7/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup menguat di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (28/7/2025). Kenaikan indeks ditopang saham INKP, SCMA, AKRA, dan MYOR.  

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini ditutup naik 0,95% ke 513,74. Tercatat, sebanyak 15 saham menguat, 9 saham turun, dan 3 saham stagnan. 

Saham yang menguat dipimpin PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang melonjak 11,48% ke Rp6.800, lalu saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) menyusul dengan lonjakan harga sebesar 8,94% menjadi Rp195. 

Sementara itu, saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mengikuti dengan kenaikan 6,45% menuju Rp1.320 dan saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menguat sebesar 3,40% ke level Rp2.130 per saham.

Di sisi lain, saham yang mengalami penurunan dipimpin oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dengan koreksi 3,08% menjadi Rp10.225, dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) turun 3,02% ke Rp1.125 per saham. 

IHSG sendiri ditutup menguat sebesar 0,94% atau 71,27 poin menuju posisi 7.614,77. Sepanjang hari ini, indeks komposit dibuka pada level 7.630,75 dan sempat menyentuh level tertingginya di 7669,46. 

Tercatat, 382 saham meningkat, 260 saham turun, dan 314 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp13.668  triliun.

Sebelumnya,  Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa secara teknikal, indikator stochastic RSI membentuk golden cross di area overbought dan MACD masih mencerminkan minat beli. 

Selain itu, dia menambahkan candlestick membentuk pola doji dengan volume yang relatif lebih rendah sehingga menandakan fase konsolidasi. 

“Secara keseluruhan, IHSG diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat di kisaran 7.450–7.650,” ujar Valdy. 

Menurutnya, sentimen eksternal masih menjadi penentu arah pergerakan pasar. Selama pekan depan, investor akan mencermati agenda negosiasi dagang lanjutan antara AS dan Tiongkok di Stockholm pada 28–29 Juli 2025, serta pertemuan FOMC yang dijadwalkan berlangsung pada 29–30 Juli 2025.

Selain itu, kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia sejak 25 Juli juga dipantau pasar. Dalam agenda tersebut, ada potensi negosiasi lanjutan antara AS dan Inggris terkait tarif impor baja dan aluminium. 

Dalam kesepakatan bilateral sebelumnya yang berlaku mulai 30 Juni 2025, AS berkomitmen menghapus bea masuk 25% atas dua komoditas logam tersebut.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro