Bisnis.com, JAKARTA — Nilai kekayaan dua anak Haji Isam, yakni Jhony Saputra dan Liana Saputri, melonjak Rp990,08 miliar pada hari ini, seiring dengan reli harga saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) yang menembus level Rp1.140 per saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Jhony dan Liana tercatat memiliki saham PGUN melalui dua entitas, yaitu PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya, dengan total kepemilikan mencapai 4,40 miliar saham atau sekitar 76,69% dari total saham beredar.
Pada penutupan perdagangan Jumat (25/7/2025), harga saham PGUN berada di posisi Rp915 per saham. Dengan harga tersebut, nilai kepemilikan saham keduanya ditaksir mencapai Rp4,02 triliun.
Namun, pada perdagangan hari ini, tepatnya pukul 11.40 WIB, harga saham PGUN melesat hingga 24,59% dari harga pembukaan dan hampir menyentuh auto reject atas (ARA).
Kini, saham PGUN diperdagangkan di level Rp1.140 per lembar. Dengan begitu, total kekayaan keduanya melonjak menjadi Rp5,01 triliun. Artinya, hanya dalam waktu kurang dari satu hari perdagangan, nilai kekayaan mereka bertambah Rp990,08 miliar.
Sebagai catatan, level Rp1.140 merupakan harga tertinggi saham PGUN sepanjang tahun berjalan 2025. Sebelumnya, pada Januari 2023, saham PGUN pernah menyentuh level tertinggi di Rp1.350, yang kala itu membuat nilai kepemilikan keduanya mencapai sekitar Rp5,94 triliun.
Baca Juga
PGUN sendiri merupakan anak usaha dari PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya, yang keduanya merupakan entitas milik Jhony Saputra dan Liana Saputri.
Jhony Saputra, pemuda Gen Z lulusan SMA Al Azhar Pusat tahun 2018, telah mengantongi berbagai pengalaman memimpin sejumlah perusahaan.
Selain kedua entitas tersebut, Jhony juga tercatat sebagai pemilik sekaligus pemegang saham PT Modal Harapan Bangsa sejak 2018, serta memiliki kepemilikan di PT Surya Mega Adiperkasa sejak 2020.
Dari sisi kinerja keuangan, Pradiksi Gunatama membukukan laba bersih Rp83,53 miliar sepanjang semester I/2025. Jumlah tersebut melesat 690,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,57 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan hingga 30 Juni 2025, penjualan bersih PGUN di semester I/2025 meningkat 48,92% year on year (YoY), dari Rp258,63 miliar menjadi Rp385,17 miliar di paruh pertama 2025.
Secara rinci, pendapatan PGUN diperoleh dari penjualan minyak kelapa sawit senilai Rp332,19 miliar, naik 39,62% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp237,92 miliar.
Sementara itu, penjualan inti kelapa sawit juga tercatat naik 181,47% menjadi Rp52,40 miliar dari sebelumnya Rp18,61 miliar. Adapun penjualan cangkang tercatat turun menjadi Rp571,13 juta dari sebelumnya Rp2,09 miliar.
Berdasarkan pelanggan, penjualan terbesar PGUN adalah kepada PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) yang merupakan perusahaan afiliasi perseroan, yang meningkat hingga 39,62% secara tahunan menjadi Rp332,19 miliar pada semester I/2025.
Seiring dengan meningkatnya penjualan PGUN, beban pokok penjualan perseroan juga meningkat 14,75% YoY menjadi Rp242,45 miliar pada semester I/2025, dari Rp211,28 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.