Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan saham emiten perkebunan sawit milik Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (29/7/2025).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A. menyampaikan penghentian sementara perdagangan saham PGUN dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.
“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) pada tanggal 29 Juli 2025,” tulisnya dalam pengumuman, Selasa (29/7/2025).
Penghentian sementara perdagangan saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PGUN.
BEI menyarankan agar para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Di lantai bursa, saham PGUN melejit 100% dalam sepekan terakhir. Saham PGUN naik dari posisi Rp570 pada 18 Juli 2025 ke posisi Rp1.140 pada perdagangan Senin (28/7/2025).
Pada perkembangan lain, PGUN juga melaporkan lonjakan laba bersih pada semester I/2025. Laba bersih PGUN tercatat sebesar Rp83,53 miliar sepanjang paruh pertama 2025. Jumlah tersebut melesat 690,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,57 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan hingga 30 Juni 2025, penjualan bersih PGUN pada semester I/2025 meningkat 48,92% year on year (YoY), dari Rp258,63 miliar menjadi Rp385,17 miliar di paruh pertama 2025.
Secara terperinci, pendapatan PGUN diperoleh dari penjualan minyak kelapa sawit senilai Rp332,19 miliar, naik 39,62% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp237,92 miliar.
Sementara itu, penjualan inti kelapa sawit juga tercatat naik 181,47% menjadi Rp52,40 miliar dari sebelumnya Rp18,61 miliar. Adapun penjualan cangkang tercatat turun menjadi Rp571,13 juta dari sebelumnya Rp2,09 miliar.
Berdasarkan pelanggan, penjualan terbesar PGUN adalah kepada PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) yang merupakan perusahaan afiliasi perseroan, yang meningkat hingga 39,62% secara tahunan menjadi Rp332,19 miliar pada semester I/2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.