Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) terpantau masuk ke emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) dengan kepemilikan saham lebih dari 5%.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham di atas 5% Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 15 Juli 2025, TPIA diketahui memborong 284,84 juta saham SSIA.
Dengan demikian, kepemilikan TPIA atas SSIA kini setara dengan 6,05% dari sebelumnya tidak ada.
Pembelian saham ini dilakukan melalui PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), dengan rekening efek Pengelolaan Dana Nasabah Individual (PDNI) CAP Fund.
Akumulasi saham SSIA ini menyusul Grup Djarum lewat PT Dwimuria Investama Andalan yang lebih dulu masuk ke emiten pengembang Subang Smartpolitan tersebut.
Bersamaan dengan aksi TPIA, Grup Djarum juga kembali menambah kepemilikannya pada saham SSIA melalui PT Dwimuria Investama Andalan.
Kali ini, Grup Djarum mengakumulasi sebanyak 2,1 juta saham SSIA. Akumulasi ini membuat kepemilikan Grup Djarum di SSIA bertambah menjadi 277,1 juta saham.
Jumlah saham tersebut setara dengan 5,89% kepemilikan pada SSIA, dari sebelumnya sebanyak 5,83% kepemilikan.
Adapun pembelian saham SSIA oleh Grup Djarum dilancarkan lewat Dwimuria Investama Andalan melalui dua rekening efek di Verdhana Sekuritas Indonesia dan BCA Sekuritas.
Sebelumnya, VP Investor Relations and Corporate Communications SSIA Erlin Budiman menjelaskan pembelian saham SSIA ini merupakan kepercayaan lanjutan dari Grup Djarum terhadap prospek bisnis jangka panjang SSIA, terutama di sektor kawasan industri.
Menurut Erlin, masuknya Grup Djarum sebagai pemegang saham perseroan akan semakin memperkuat daya tarik Subang Smartpolitan, terutama bagi calon tenant yang tengah mempertimbangkan pembelian lahan.
“Kami menilai kehadiran Djarum sebagai mitra strategis berdampak positif terhadap keputusan pembelian lahan oleh calon tenant,” ujar Erlin.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.