Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver BlackRock Cs ke Saham Prajogo Pangestu BREN, CUAN dan PTRO

Sejumlah perusahaan investasi global seperti BlackRock melakukan manuver terhadap tiga saham Prajogo Pangestu, BREN, CUAN, dan PTRO.
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah manajer investasi kakap seperti BlackRock hingga Vanguard melakukan manuver terhadap saham-saham Prajogo Pangestu seperti BREN, CUAN, dan PTRO. Ketiga saham ini diketahui baru mendapatkan angin segar dari MSCI.

Melansir Terminal Bloomberg, sejumlah investor kakap global tercatat melakukan transaksi terhadap saham batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). Vanguard misalnya, mengurangi porsi kepemilikannya di CUAN per Juni 2025 menjadi 661,52 juta, dari sebelumnya sebanyak 661,72 juta pada Mei 2025.

Untuk diketahui, Vanguard merupakan pemegang saham terbesar kedua di CUAN setelah Prajogo Pangestu dengan kepemilikan 661,5 juta saham.

Berbeda dengan Vanguard, perusahaan investasi yang berkantor di Austin, Texas, Dimensional Fund Advisors menambah kepemilikannya pada saham CUAN menjadi 93,5 juta saham pada akhir Juni 2025.

Tidak sampai di sana, Dimensional Fund tercatat melakukan aksi beli jumbo saham CUAN pada 14 Juli 2025, atau kemarin usai pengumuman dari MSCI. Kepemilikan Dimensional Fund pada CUAN bertambah menjadi Rp311,6 juta saham per Senin (14/7/2025).

Dengan pembelian tersebut, Dimensional Fund menjadi pemegang saham ketiga terbesar CUAN.

Sementara itu, posisi perusahaan investasi besutan Larry Fink, BlackRock, tercatat stabil di CUAN. BlackRock menggenggam sebanyak 11,9 juta saham CUAN per 30 Juni 2025.

Transaksi perusahaan investasi kakap global tidak hanya terjadi pada saham CUAN. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga tercatat aktif ditransaksikan oleh para perusahaan investasi tersebut.

BlackRock misalnya, menambah porsi pada BREN menjadi 131,07 juta saham per 14 Juli 2025, dari sebelumnya sebesar 130,62 juta saham pada akhir Juni.

Akumulasi saham BREN juga dilakukan oleh WisdomTree dengan kepemilikan dari 6,92 juta saham, menjadi 7,27 juta saham.

Di sisi lain, Dimensional Fund mengurangi porsinya pada saham BREN menjadi 12,5 juta kepemilikan per 14 Juli 2025, dari sebelumnya sebanyak 13,09 juta saham pada akhir Juni 2025.

Adapun JP Morgan tercatat mulai mengakumulasi saham BREN pada Juni 2025, dengan membeli sebanyak 19.600 saham BREN.

Sementara itu, untuk PT Petrosea Tbk. (PTRO), Dimensional Fund kembali tercatat sebagai perusahaan investasi yang aktif mentransaksikan saham PTRO. Dimensional Fund tercatat aktif mengakumulasi saham PTRO setiap bulannya, dengan posisi kepemilikan terakhir sebesar 17,08 juta saham PTRO per 14 Juli 2025.

Dorong IHSG

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menjelaskan dengan berakhirnya masa pengecualian terhadap saham-saham Grup Barito dari MSCI, hal ini membuka peluang besar bagi emiten-emiten seperti BREN, CUAN, dan PTRO untuk masuk ke dalam indeks MSCI, khususnya MSCI Small Cap.

“Ketiga saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan likuiditas yang cukup aktif, yang sebelumnya tertahan karena kendala struktur kepemilikan atau kebijakan indeks,” kata Ekky, Senin (14/7/2025).

Menurut Ekky, masuknya tiga saham Grup Barito ini ke dalam MSCI akan menjadi katalis positif, karena dapat menarik aliran dana asing dari fund manager global yang berbasis indeks.

Dia melanjutkan walaupun saat ini masih dalam tahap peluang, pasar sudah bereaksi dengan pricing-in kemungkinan tersebut. Hal ini menurut Ekky dapat menjelaskan penguatan harga saham ketiganya belakangan ini, dan turut berkontribusi pada dorongan terhadap IHSG secara keseluruhan.

Sementara itu, Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menuturkan dengan berakhirnya masa pengecualian bagi tiga saham Prajogo Pangestu ini, capital inflow diharapkan akan semakin deras mengalir ke pasar Indonesia.

“Harapan dari capital inflow akan bisa semakin deras mengalir ke pasar Indonesia memunculkan harapan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa melanjutkan kenaikan ke arah 7.100-7.200,” kata Liza, Selasa (15/7/2025).

MSCI sebelumnya menyampaikan telah meminta masukan mengenai perlakuan terhadap efek yang terkena pengumuman Unusual Market Activity (UMA) di Indonesia, dan/atau watch list board karena kriteria 10 dalam 12 bulan terakhir.

“Namun, sejumlah pelaku pasar menyatakan bahwa penerapan mekanisme UMA dan periode peninjauan selama 12 bulan dapat dianggap terlalu membatasi,” kata MSCI, Jumat (11/7/2025).

Dalam konteks ini, MSCI mengumumkan tidak akan lagi menerapkan perlakuan khusus terhadap efek seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) untuk index review pada Agustus mendatang.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper